SLAWI, smpantura – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi Golkar, Muhammad Bintang Adi Prajamukti prihatin, dengan meninggalnya seorang remaja, TS (16) akibat perang sarung di RT 07 RW 04 Desa Randusari, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal pada Senin (10/4) pukul 22.30 WIB. Kejadian itu tak lepas dari kurangnya pengawasan orangtua terhadap anaknya, karena perang sarung terjadi di luar jam sekolah.
“Ini kali kedua korban meninggal akibat perang sarung di bulan Suci Ramadan. Tahun lalu juga sama di bulan Ramadhan di Procot Slawi,” kata M Bintang, Selasa (11/4).
Dikatakan, perang sarung yang identik dengan bulan Ramadhan telah merenggut nyawa TS, yang berstatus pelajar di SMP N 1 Pagerbarang kelas 9 asal dari Desa Randusari RT 03 RW 06. Perang sarung yang sudah menjurus ke arah kriminal itu, juga diakibat pengaruh negatif dari media sosial.
Dijelaskan, generasi muda saat ini dihadapkan dengan perang moralitas dari pengaruh negatif konten-konten yang tersebar di media sosial. Untuk itu pentingnya secara masif dilakukan pembinaan dan menanamkan iman, akhlak, serta karakter ke para remaja.
“Kita bukan hanya menghadapi perang sarung saja. Tapi, perang moralitas. Apa lagi kalau kita lihat konten-konten yang ditonton para remaja di medsos kebanyakan konten yang tidak mendidik,” kata Bintang.
Sekretaris Fraksi Golkar ini menyarankan, sangatlah penting menghidupkan kegiatan-kegiatan positif, seperti remaja masjid, mengaji dan lainnya.Selain itu, para remaja juga harus diawasi oleh orang tuanya masing-masing. Termasuk oleh guru dan berbagai pihak. Hal itu supaya para remaja tidak terjerumus dalam kegiatan yang tidak diinginkan, seperti perang sarung yang marak terjadi saat ini.
“Masjid lah harusnya yang menjadi tempat anak-anak muda bernaung,” ucapnya. (T05-Red)