Batang  

Percepat Penanganan Bencana, BPBD Buat ALBAB

BATANG, smpantura – Sebuah terobosan digital hadir di tengah masyarakat Batang untuk mempercepat penanganan bencana. Aplikasi Laporan Bencana Batang (ALBAB) kini menjadi jembatan digital antara masyarakat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang dalam upaya penanggulangan bencana yang lebih responsif.

”Aplikasi ini bisa diakses oleh masyarakat. Apabila masyarakat ingin mengetahui suatu kejadian bencana di Kabupaten Batang, kita bisa bersama-sama saling memberikan empati dan memberikan partisipasinya dalam penanggulangan bencana,”  ujar Kepala Pelaksana BPBD Batang, Ulul Azmi saat membuka rapat koordinasi di Hotel Sendang Sari Batang, Rabu (23/10).

Dia menjelaskan, di era digital ini, ALBAB hadir sebagai solusi terintegrasi yang dikembangkan Dinas Komunikasi dan Informatika Batang bersama BPBD. Sistem ini dirancang untuk menciptakan satu pintu data kebencanaan yang akurat dan real-time.

”Saat ini Dinas Komunikasi dan Informatika Batang membangun sistem data informasi kebencanaan, dimana pembangunan aplikasi salah satunya adalah BPBD Batang,” tuturnya.

BACA JUGA :  Pastikan Hak Masyarakat Terlindungi, Wamen ATR/BPN Serahkan 1.500 Sertifikat Tanah

Kabid Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Batang, Riza Zakiyah, mengungkapkan inisiatif ini muncul karena adanya kesenjangan dalam pelaporan data bencana.

Keberadaan aplikasi ALBAB akan memudahkan dalam menganalisis data dan mengambil tindakan secepatnya, baik itu tindakan darurat maupun tindakan pasca bencananya. Lebih lanjut Riza menekankan pentingnya kelengkapan data dalam periode tertentu.

”Supaya tidak ada missing data kita bisa tahu data apa saja yang terjadi selama 1 tahun atau informasi-informasi terbaru tentang kebencanaan di Kabupaten Batang,” ujarnya.

Riza menjelaskan, ALBAB tidak hanya sekadar aplikasi pelaporan, tetapi juga menjadi platform kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana. Sistem ini memungkinkan respons yang lebih cepat dan terkoordinasi.

”Selain itu memastikan setiap kejadian bencana terekam dengan baik untuk analisis dan penanganan yang lebih efektif di masa mendatang,” ujarnya. (**)

error: