SLAWI, smpantura – Mendukung percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Tegal, Polsek Slawi menginisiasi pemberian bantuan, berupa telur dan susu kepada Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan Perwakilan Kader Posyandu se- Wilayah Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.
Penyerahan bantuan, dilakukan di Ruang Bhayangkari Mapolsek Slawi Jalan Samanhudi Nomor 24 Slawi, Kamis(2/2) pagi.
Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Puskesmas Slawi, drg Mabruri Ariyanto, para Kanit Polsek Slawi, Bhabinkamtibmas Polsek Slawi, perwakilan kader Posyandu/bidan se-Kecamatan Slawi.
Pelaksana Harian (Plh), Kapolsek Slawi, Ipda Wawan Prasetyo menyampaikan, menyikapi kasus stunting, khususnya di wilayah Slawi, Polsek Slawi tergugah, memberikan bantuan telur dan susu, guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Tegal.
Bantuan telur, sebanyak 1.000 butir dan susu sebanyak 10 dus, atau 480 kotak diserahkan kepada 10 desa/kelurahan, melalui kader Posyandu/bidan setempat.
“Untuk setiap desa/kelurahan, kami serahkan 100 butir telur dan 1 dus susu berisi 48 kotak. Semoga bisa dimanfaatkan dengan baik, guna menangani stunting di Kecamatan Slawi,”jelas Wawan, Kamis (2/2).
Dalam kegiatan itu, Kapolsek Slawi dan jajarannya juga meninjau kegiatan Posyandu di RW 3, Kelurahan Kudaile dan memberikan bantuan telur dan susu.
Kepala Puskesmas Slawi, drg Mabruri Ariyanto menyampaikan terima kasih kepada jajaran Polsek Slawi, yang telah menginisiasi pemberian bantuan telur dan susu untuk anak stunting.
“Semoga ini, menjadi gerakan minum susu serta makan telur, agar menjadi awal yang baik dalam mengentaskan stunting di Slawi,”tutur Mabruri.
Menurut Mabruri, saat ini di Kecamatan Slawi terdapat 721 anak yang mengalami stunting.
Dari sepuluh desa/kelurahan di Kecamatan Slawi, jumlah kasus terbanyak ditemui di Kelurahan Kudaile dengan 172 kasus stunting pada tahun 2022.
Dikatakan olehnya, dengan bertambahnya pengukuran pada balita, kasus stunting yang ditemukan di wilayah Kecamatan Slawi mengalami kenaikan.
Pada tahun 2021, pengukuran dilakukan pada 60 persen balita, ditemukan 424 anak stunting.
Sedangkan, pada tahun 2022 pengukuran pada 91 persen balita, ditemukan 721 anak mengalami stunting atau 16,18 persen.
Menurut Mabruri, upaya percepatan penurunan stunting terus dilakukan.
Sesuai arahan Presiden Jokowi, pada Tahun 2024 angka stunting di Indonesia bisa turun menjadi 14 persen.
Adapun berdasarkan data SSGI, angka stunting di Kabupaten Tegal telah turun.
Angka stunting kabupaten, Tahun 2021 adalah 28,0 persen menjadi 22,3 persen di tahun 2022 ini. (T04-Red)