BREBES, smpantura – Bencana tanah bergerak yang melanda Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, terus menunjukkan perkembangan yang mengkhawatirkan.
Hingga saat ini, aktivitas pergerakan tanah belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Awalnya, Kamis (17/4), bencana ini hanya menerjang empat pedukuhan. Namun, kini dampaknya meluas hingga ke Dukuh Ares, wilayah yang sebelumnya dinilai aman dari ancaman pergerakan tanah.
Sebanyak 63 jiwa dari dukuh tersebut terpaksa diungsikan karena tanah mulai bergeser, meskipun belum ada kerusakan bangunan yang terjadi.
“Untuk keselamatan dan keamanan, warga diungsikan ke lokasi aman,” kata Kades Mendala, M Basori, Rabu (23/4).
Selama sepekan terakhir, kata kades, tercatat sebanyak 114 rumah warga dan lima fasilitas umum, mengalami kerusakan akibat bencana tersebut. Sedangkan jumlah pengungsi sudah mencapai 502 jiwa.
Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir diduga menjadi pemicu utama meluasnya pergerakan tanah di wilayah pegunungan Sirampog.
Pemerintah daerah bersama BPBD Brebes, TNI, Polri, dan para relawan terus berupaya melakukan penanganan di lokasi terdampak. Mereka mengevakuasi warga, mendirikan posko darurat, dan mengelola kebutuhan logistik bagi para pengungsi.
“Kami sangat berharap bantuan dari berbagai pihak. Kondisi di sini makin rawan, sementara kebutuhan terus bertambah,” kata kades. **