Peringatan 80 Tahun Jawa Tengah, Ali Mufiz Puji Kemajuan Transportasi, Jalan, dan Keharmonisan Sosial

SEMARANG, smpantura – Memasuki usia ke-80, Provinsi Jawa Tengah dianggap berhasil mencatat berbagai kemajuan penting. Pemerintah provinsi meraih capaian signifikan di antaranya pertumbuhan ekonomi, penurunan angka kemiskinan, peningkatan investasi, pengembangan sekolah kemitraan, perbaikan layanan kesehatan, penyediaan sarana transportasi, pembangunan infrastruktur jalan, hingga terciptanya iklim sosial yang semakin kondusif.

Gubernur Jawa Tengah ke-13, Ali Mufiz, menyebut, kemajuan ini sebagai pijakan strategis bagi Jawa Tengah untuk melangkah lebih jauh. “Kalau dibandingkan dengan zaman saya, tentu saya bersyukur. Yang paling kelihatan adalah bertambah baiknya sarana transportasi. Ke mana pun kita pergi, rata-rata jalan sudah sangat bagus,” ujarnya di kediamannya di Semarang, Kamis (14/8/2025).

Menurut Ali Mufiz, pembangunan infrastruktur yang merata telah memudahkan konektivitas antardaerah. Jalan yang lebih baik memperlancar mobilitas masyarakat dan distribusi barang, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Ali Mufiz menggarisbawahi keberhasilan Pemprov Jateng menciptakan suasana sosial yang kondusif. Dibandingkan masa pemerintahannya, ia melihat penurunan drastis potensi konflik sosial dan gerakan radikalisme.

“Kita sekarang punya modal sosial yang sangat baik. Tinggal bagaimana pemerintah memanfaatkannya untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Ali juga memuji penerapan prinsip efisiensi di birokrasi. Kebijakan efisiensi, menurutnya, mampu mempercepat penyelesaian persoalan di lapangan. “Jika efisiensi dilakukan cermat, banyak masalah bisa diatasi tanpa pemborosan anggaran,” ujarnya.

BACA JUGA :  Buruh di Kabupaten Tegal Bagikan Doorprize Peringati May Day

Meski demikian, ia mengingatkan tantangan ke depan, terutama pengendalian pertumbuhan penduduk dan ketersediaan lahan. Ia mengusulkan pembangunan rumah susun sebagai solusi menjaga lahan pertanian tetap produktif dan mencegah alih fungsi lahan.

“Pengembangan rumah susun bisa menjadi salah satu solusi agar Jawa Tengah kembali menjadi lumbung pangan nasional,” tutur Ali.

Dalam aspek sosial budaya, ia menilai karakter masyarakat Jawa Tengah yang menjunjung kesantunan budi merupakan modal berharga dalam menjaga harmoni. Namun, ia mendorong adanya keseimbangan antara kesantunan dan keterbukaan menunjukkan prestasi agar keberhasilan dapat menjadi teladan.

“Masyarakat Jawa Tengah ini kelihatannya tenang-tenang saja karena falsafah Jawa mengutamakan alusing budi. Gerakan di masyarakat kadang tidak menonjol karena budaya kesantunan. Ora usah pamer, Gusti Allah ora sare,” kata Ali.

Menurutnya, kombinasi modal sosial, kemajuan infrastruktur, dan kondisi sosial yang kondusif menjadi fondasi penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengarahkan pembangunan menuju kesejahteraan rakyat yang lebih merata. (**)

error: