Peringati Lima Hari Pertempuran Semarang, Ahmad Luthfi Soroti Semangat Gotong Royong sebagai Jiwa Jawa Tengah

Dijelaskan, Provinsi Jawa Tengah terdiri dari 37 juta masyarakat, 8.573 desa/kelurahan, 576 kecamatan yang mempunyai perbedaaan suku, ras, bahasa, dan potensi wilayah. Itu merupakan kesatuan. Nyawanya Jawa Tengah ada pada semangat gotong royong. Sehingga dapat gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja.

Berat Sama Di pikul

“Kebanggaan saya adalah ketika kita semua mengambil peran terbaik dan bergotong royong untuk mengatasi berbagai permasalahan bangsa. Ringan sama dijinjing berat sama di pikul. Barji bar beh, mati siji mati kabeh. Bangkit satu bangkit semua. Senang satu senang semua. Susah satu susah semua. Itu nyawanya Jawa Tengah,” ujarnya.

Ia juga berpesan agar seluruh masyarakat terus berkreasi, berinovasi, dan menjunjung tinggi nilai integritas. Lakukan kerja nyata untuk bangsa.

BACA JUGA :  Perluas Kerja Sama dengan Australia, Ahmad Luthfi: Peningkatan Investasi Jadi Prioritas

“Dari Kota Semarang dan Jawa Tengah, sebagai basis perjuangan kemerdekaan dan sumber peradaban yang sarat kearifan lokal. Kita gelorakan semangat perjuangan dalam rangka membangun Indonesia,” tutupnya.

Rangkaian upacara peringatan tersebut di awali dengan pembacaan nukilan sejarah Pertempuran Lima Hari Semarang. Sejarah singkat tersebut di bacakan oleh St Sukirno.

Di dalamnya di ceritakan bagaimana masyarakat di Semarang waktu itu sedang merayakan kemerdekaan mendapatkan gangguan dari tentara Jepang. Hingga pecahlah pertempuran lima hari di Semarang pada 14-18 Oktober 1945.

Sejarah singkat tersebut juga di tampilkan dalam sebuah pertunjukan kolosal oleh Teater Pitoelas Universitas 17 Agustus Semarang. Pertunjukan kolosal tersebut menjadi puncak dari rangkaian upacara peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang. (**)

error: