“Jadi sementara belum kita gunakan, bukan berarti apa-apa dan bukan proyek mangkrak. Tetapi masih menyusun DED IPL dan semoga pemerintah mendukung pada sisi mata anggarannya,” harap Nany.
Ditambahkan dia, nantinya TPA Sampah Bokong Semar, akan memiliki LB3 atau Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang masih dikomunikasikan dengan investor dari Jepang dan Singapura.
“Yang jelas sampah ini ada penanganan dan ada pengurangan sampah. Kami juga sedang mencoba komunikasi dengan Kementerian PUPR dan Bantuan keuangan (Bakeu) Provinsi Jawa Tengah,” katanya. (T03-Red)