Tegal  

Perlu Tumbuhkan Budaya Tulis Generasi Muda NU

Acara bedah buku dimoderatori Ketua Lesbumi PCNU Kota Tegal, Atmo Tan Sidik menyimpulkan bahwa sekiranya terdapat perbedaan pendapat dalam pemikiran yang ada di buku tersebut, hendaknya dimaknai sebagai dinamika intelektual.

“Seperti yang disampaikan para nara sumber, bahwa NU terbiasa dengan kebhinekaan pendapat, karena sumber referensinya mendasarkan faham keagamaan kepada Al-Qur’an, As-Sunnah, Ijma dan Qiyas,” tegasnya.

Ditambahkan Atmo, NU mengikuti faham Ahlusunnah Wal Jama’ah dan menggunakan jalan pendekatan madzhab.

Di bidang aqidah, NU mengikuti faham Aswaja yang dipelopori oleh Imam Abul Hasan al Asy’ari dan Imam Abu Mansur al Maturidi.

Di bidang fiqih, NU mengikuti jalan pendekatan salah satu dari madzhab Abu Hanifah an Nu’man, Imam malik bin Anas, Imam Muhammad bin Idris As Syafi’i dan Imam Ahmad bin Hambal.

BACA JUGA :  Tim Penilaian Anugerah Layanan Investasi Uji Petik ke Pemkot Tegal

Di bidang Tasawuf, NU mengikuti antara lain Imam Al Junaid al Baghdadi dan Imam Al Ghazali serta imam-imam yang lain. Dalam tasawuf ada thariqoh mu’tabaroh yang diakui oleh ulama NU.

Buku ‘Yang Tak Pernah Menyerah’ yang diterbitkan Lesbumi NU Kota Tegal, ditulis oleh Firman Hadi, Ubaidillah, Hendri Lisdiantoro dan Lutfi AN, akan dibagikan untuk perpustakaan, ponpes dan masyarakat lingkungan. (T03-Red)

error: