Sementara itu, indeks tutupan lahan di Kabupaten Tegal angkanya 50,55 persen berada tipis di atas standar indikator tutupan lahan.
“Program penanaman bibit pohon ini merupakan salah satu upaya memperbaiki kerusakan lingkungan hidup dan pencegahan terjadinya bencana alam yang memerlukan banyak dukungan dari semua pihak,” kata Muchtar.
Tutupan lahan, menurutnya berfungsi untuk memproduksi udara dan oksigen yang sehat sebagai pemenuhan kebutuhan masyarakat Kabupaten Tegal. Sehingga, pihaknya berharap masyarakat dapat bergotong royong menanam bibit pohon di lahan yang gundul dan rawan bencana longsor.
Sementara itu, Kalak BPBD Elliya mengatakan jika Kabupaten Tegal merupakan daerah etalase bencana yang dapat ditanggulangi dengan penanaman pohon di semua sisi.
Menurutnya, bencana yang berada di bawah atau dataran rendah bermula dari hulu, yaitu Kecamatan Bumijawa, Bojong, dan Jatinegara.
“Saya berharap kerja sama ini bisa terus dilakukan dan saya minta untuk masyarakat sekitar wilayah rawan bencana harus terus melakukan upaya penanaman pohon maupun menjaga pohon dengan tidak menebangnya sembarangan,” ujarnya.
Adapun bibit pohon yang ditanam ini berusia sekitar enam bulan semenjak penyemaian.
Pengadaan bibit ini merupakan bentuk kerja sama DLHK Provinsi Jawa Tengah dengan CV Berkah Sandhi Abadi (BSA) serta paguyuban tenaga teknis pengelolaan hutan melalui pendanaan CSR dari 27 perusahaan.
Selain itu, kerja sama penanaman juga dilakukan dengan Kelompok Tani Hutan (KTH) Istana Erang Desa Sokasari yang didampingi Koordinator Penyuluh Kehutanan Kabupaten Tegal Karyoto dan Penyuluh Kehutanan Wilayah Kecamatan Bumijawa.