Slawi  

Perpusip Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan”

Dalam bedah buku terungkap, novel Menghadang Kubilai Khan berlatar abad ke-13 mengisahkan perjuangan kerajaan-kerajaan di Nusantara untuk bersatu menghadapi ancaman invasi besar dari Kekaisaran Mongol di bawah Kubilai Khan., salah satu imperium terkuat di dunia pada masanya.

AJ Susmana menegaskan, dari buku ini dipetik sebuah pelajaran dalam menghadapi imperium asing diperlukan persatuan jati diri bangsa.

Buku fiksi sejarah ini dengan 333 halaman ini telah dicetak hampir 1.000 eksemplar sejak tahun 2021.

Menanggapi karya buku ini, tanggapan kritis berasal dari peserta bedah buku, Muarif Esage dan Muslih dari STKIP NU.

Muarif menyoroti buku ini sebagai kategori fiksi atau nonfiksi karena rentan dengan penulisan kesejarahan.

BACA JUGA :  Tujuh Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Banjir

Menurut Muarif, perlu ada landasan yang jelas dalam narasi karena terkait dengan metode kepenulisan.

Sementara Muslih mengungkapkan dalam konteks kekinian apakah mungkin bisa menghadang asing, sementara pengusaan asing di Indonesia sudah berlangsung lama dan kuat.

Susmana menjelaskan, dalam penulisan ini menggunakan narasi “kisah mendahului fakta”. Artinya, dalam alur kesejarahan yang masih terdapat polemik bisa dinarasikan dalam bentuk fiksi. “Inilah yang melatarbelakangi penulisan buku ini, meski tetap saya lakukan dengan riset kesejarahan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang Tiga Serangkai Cabang Tegal Sunarno mendorong talenta- talenta muda untuk berkarya. Pihaknya akan mensuport penerbitan karya tersebut. (**)

error: