– Ki Mas Jaka Poleng Penguasa Gaib Brebes (3-habis)
BREBES, smpantura – Ki Mas Jaka Poleng bagi masyarakat Brebes sudah dianggap sebagai sesepuh di alam gaib. Keberadaannya hingga kini dipercaya masih ada. Tidak hanya berpengaruh dalam kehidupan masyarakat di Brebes, namun Ki Mas Jaka Poleng juga mempunyai pengaruh terhadap para pemimpin di Kota Bawang.
Diakui atau tidak, banyak Bupati Brebes yang juga berkomunikasi dengan Ki Mas Jaka Poleng, selama menyandang jabatannya. Sosok gaib yang dituakan di kalangannya ini, juga kerap memberikan isyarat-isyarat tertentu ketika di Brebes akan terjadi musibah besar.
“Jelas berpengaruh terhadap pemimpin Brebes keberadaan Ki Mas Jaka Poleng ini. Saya ngomong ini, karena buktinya ada. Siapa pun pemimpin atau pejabat Brebes yang tidak menjaga adab saat di Pendopo akan berdampak, bisa itu sakit atau bahkan meninggal dunia, Allahualam Bisawab,” ungkap Mbah Hadi.
Selama berkomunikasi dengan Ki Mas Jaka Poleng, kata Mbah Hadi, banyak pesan yang disampaikan kepada masyarakat dan pemimpin Brebes. Selain meminta masyarakat Brebes terus berdoa kepada sang pencipta untuk tetap memberikan kemakmuran di Brebes, juga berharap mengirim doa atau Salawat bagi Ki Mas Jaka Poleng. Itu karena sejatinya Ki Mas Jaka Poleng juga ingin kembali ke alam Gusti Allah yang kekal.
“Banyak pesan yang saya terima saat berkomunikasi dengan Ki Mas Jaka Poleng. Salah satunya, bagi Bupati Brebes atau pejabat di Brebes, untuk tetap menjaga adab, dan tradisi di Pendopo. Di antaranya, tetap melestarikan kegiatan pengajian di Pendopo yang selama ini berjalan, dan melestarikan gendingan di Pendopo. Tidak berbuat seenaknya saat berada di Pendopo Brebes,” ucapnya.
Beberapa tradisi yang selama ini dilaksanakan di Pendopo, juga disukai sosok Ki Mas Jaka Poleng. Selain pengajian, latihan gendingan Jawa juga disukai. Sebab, saat masih menjadi Plekatik, Ki Mas Joko Poleng kerap melayani para penabuh gamelan saat latihan. Bahkan, sering menonton dan sesekali tangan Ki Mas Jaka Poleng bergerak mengikuti lantunan musik gamelan yang ditabuh.
“Karena itu, minta untuk tetap dilestarikan. Kalau sekarang saya ndak tau latihan gamelan di Pendopo ini masih atau sudah berhenti. Dulu Ki Mas Jaka Poleng setiap ada latihan yang mengantarkan minum bagi penabuhnya,” pungkas Mbah Hadi. (T07_red)