Menurut Zamzami, penjaga Pesanggrahan Bung Karno di Parapat, saat Bung Karno tinggal ada dua pegawai yang selalu setia melayaninya. Mereka adalah Buka Sinaga dan Sitindaon.
“Dua orang ini juga yang menjadi perantara pesan rahasia Bung Karno kepada para pejuang gerilyawan,” ujarnya Sabtu (14/9/2024) kepada smpantura.news
Dia menceritakan, kala itu Presiden Soekarno mendapat pengawasan sangat ketat dari tentara Belanda. Pengawasan itu melekat pula bagi pegawainya. Karena itulah, Buka Sinaga terus menerus merasakan tekanan dan ketakutan lantaran bekerja sebagai pegawai Soekarno.
“Setelah 1 bulan Soekarno berada di Parapat, di situlah Sang Proklamator bisa berkomunikasi dengan gerilyawan Indonesia melalui Oppung Tindaon dan Buka Sinaga. Informasi kepada gerilyawan disampaikan melalui makanan dan sayur-sayuran,” ceritanya. (**)


