TEGAL, smpantura – Sejumlah guru Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, mendapat pendampingan dari Fakultas Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kampus Tegal, dalam mendesain pembelajaran berdiferensiasi berbasis android.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada Jumat-Sabtu (7-8/7) di SD Negeri Kraton 5 itu, dipandu tiga Dosen PGSD Unnes, Akhmad Junaedi, Tri Astuti dan Teguh Supriyanto, tiga mahasiswa serta satu tenaga kependidikan (tendik) fungsional.
Dosen PGSD Unnes Kampus Tegal, Tri Astuti menyebut, bahwa inovasi dan kreativitas diharapkan mampu dikembangkan para guru, agar siswa dapat belajar dengan menyenangkan di sekolah.
Sebab, proses pembelajaran tidak hanya berorientasi pada nilai kognitif, namun juga afektif dan psikomotor.
“Guru harus bisa mendesain pembelajaran yang mengakomodir perkembangan dan perbedaan siswa, serta perkembangan zaman. Kemajuan teknologi juga membawa dampak luar biasa di bidang pendidikan,” jelasnya.
Masih kata Tri Astuti, guru dapat memanfaatkan teknologi, dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi berbantukan android.
Adapun pembelajaran berdiferensiasi, merupakan pembelajaran yang berorientasi pada perbedaan kemampuan dan minat siswa dalam pembelajaran.
“Sedangkan android, seperti kita ketahui bersama, merupakan sistem operasi berbasis Linux yang digunakan sebagai pengelola sumber daya perangkat keras, baik untuk ponsel, smartphone dan PC tablet. Sistem ini dapat dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran,” tambahnya.
Sementara itu, Dosen PGSD Unnes Kampus Tegal, Akhmad Junaedi mengatakan, guru SD di Kota Tegal, khususnya Kecamatan Tegal Barat, masih kesulitan memahami, menyusun, mengembangkan dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Selain itu, mereka juga belum bisa menyusun media pembelajaran berbasis android dengan baik. Pengetahuan guru mengenai model pembelajaran interaktif masih terbatas.
“Sebagai solusi, kami memberi pendampingan pada guru SD yang mengajar di Kecamatan Tegal Barat, khususnya yang sekolahnya terakreditasi B,” pungkasnya.
Senada disampaikan Dosen PGSD Unnes Kampus Tegal, Teguh Supriyanto yang mengemukakan bahwa pendampingan dalam mendesain pembelajaran berdiferensiasi berbasis android dibagi menjadi tiga tahapan, mulai dari pendahuluan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pada tahap pendahuluan, pihaknya mengurus perizinan dan mengidentifikasi guru SD yang mengalami kesulitan dalam mendesain pembelajaran berdiferensiasi berbasis android. Sementara untuk tahap pelaksanaan, dilakukan secara luring pada guru SD selama dua kali.
“Pertemuan pertama dimulai dengan pretest, dilanjut dengan pemaparan materi tentang pembelajaran abad 21 dan materi tentang penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi augmented reality (AR), virtual reality (VR) dan artificial intelligence (AI),” katanya.
Sedangkan pada pertemuan kedua, sambung Teguh, dilakukan diskusi pembelajaran berdiferensiasi dan pemanfaatan android dalam pembelajaran yang kemudian diakhiri dengan postest.
“Indikator keberhasilan dari kegiatan adalah tersusunnya perangkat pembelajaran dalam bentuk modul ajar atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi langkah pembelajaran berdiferensiasi berbasis android,” tutupnya. (T03-Red)