BREBES, smpantura – Pj Bupati Brebes, Urip Sihabudin melaunching Program Strategi Pengelolaan Partisipatif Saluran Tambak Pantura (Rosi Tampan) Melalui Jaga Saluran Tambak (Jalur Tol), Rabu (18/10). Program Dinas Perikanan Pemkab Brebes itu, diluncurkan sebagai upaya mendorong partisipasi masyarakat, untuk berperan aktif merawat dan menjaga saluran tambak secara mandiri. Peluncuran program dilaksanakan di Pekerjaan Ronda Saluran Tambak, blok lapangan Desa Randusanga Wetan, Kecamatan Brebes, ditandai pemukulan kentongan.
Kepala Dinas Perikanan Pemkab Brebes, Moh Zudan Fanani mengatakan, selain untuk mendorong paritisipasi masyarakat, program tersebut juga sebagai identifikasi saluran tambak di Kabupaten Brebes. Dimana, panjang total saluran tambak di Kabupaten Brebes mencapai 211 kilometer (KM). Dari panjang tersebut, 74 persennya atau sekitar 160 KM dalam kondisi rusak. Sehingga, harus ada upaya yang sistematis untuk memulihkan kondisi tersebut. Namun secara identifikasi kondisi lahan saluran tambak itu, adalah milik warga selaku pemilik tambak, yang dihibahkan sebagian sisi luar tambaknya untuk saluran. Kesulitan pemerintah, ketika statusnya milik warga maka bantuan pemerintah yang akan diturunkan harus ada sistem yang mendasarinya. “Melihat permasalahan ini, kami menginisiasi membuat peraturan bupati terkait pengelolaan partisipatif saluran tambak ini. Rancangan peraturan bupati ini sudah kami ajukan ke Bagian Hukum Setda Pemkab Brebes,” jelasnya.
Menurut dia, kedepannya dalam pengelolaan saluran tambak kelompok masyarakat mempunyai kemampuan untuk menggelola secara mandiri. Yakni, mulai dari perencanaan, memelihara dan mengoperasionalkannya. Hal itu tentunya harus dibantu pemerintah, dan pemerintah hadir dengan membentuk Tim Rosi Tampan, dengan dibantu aplikasi Jalur Tol. Tim Rosi Tampan tersebut terdiri dari gabungan dinas terkait, meliputi Dinas Pengairan karena secara teknis mempunyai kemampuan terkait saluran. Kemudian, Dinas Perikanan dan PPL Dinas Perikanan. “Tim Rosi Tampan ini, bertugas memberikan pendampingan kepada kelompok sehingga mempunyai kemampuan. Hasil akhirnya, disamping bisa mengelola saluran tambak, kelompok juga meningkatkan produktifitas tambaknya,” ucap dia.