“Selama tahun 2023, sekitar 17.055 masyarakat telah menerima edukasi keuangan. Kami berharap, nantinya dapat meningkatkan indeks literasi keuangan, sehingga meminimalisir kerugian yang mungkin dialami masyarakat,” ungkap Noviyanto.
Ditambahkan, dari data kajian Indeks Pengetahuan Masyarakat Provinsi Jawa Tengah (dalam skala 1-10) paling diketahui masyarakat adalah perbankan dengan nilai 7,23, asuransi 6,07 dan pegadaian 5,92.
Munculnya persoalan literasi dan edukasi masyarakat tentang lembaga keuangan, disebabkan akses lembaga jasa keuangan yang belum merata. Termasuk kondisi geografis dan demogafi penduduk, kompleksitas produk keuangan, keterbatasan infrastruktur serta minimnya awareness atas implementasi UU P2SK. (T03-Red)