TEGAL, smpantura – DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Tegal, membuka tahapan penjaringan balon wali kota dan wakil wali kota untuk Pilkada 2024. Proses penjaringan tahap awal sampai akhir akan dilakukan selama bulan Mei 2024.
Hal itu terungkap pada momen halal bihalal sekaligus syukuran Milad ke-22 PKS yang diselenggarakan di Gedung Swan, Jalan Gatot Subroto, Kota Tegal, Minggu (5/5).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Badan Pembinaan Wilayah (BPW) PKS Jatijaya, Abdul Fikri Faqih, segenap pengurus DPD, DPC dan DPRa, Perwakilan RKI serta Calon Anggota Dewan PKS yang ikut kontestasi pada Pemilu Legislatif 2024.
Sekretaris DPD PKS Kota Tegal, Rd. Muhammad Danil Mujib memaparkan, tahapan penjaringan dimulai dengan sosialisasi pada 5-7 Mei 2024, pengambilan formulir 8-15 Mei 2024, pengembalian formulir 10-17 Mei 2024, fit and proper test 23-24 Mei 2024 dan pemira berbasis UPA 30 Mei 2024.
“Proses penjaringan ini membutuhkan waktu sebulan. Selanjutnya penyerahan hasil fit and proper test dan pemira ke DPW PKS Jawa Tengah, pada tanggal 1 Juni 2024,” jelas Danil.
Danil menjelaskan, tahapan ini akan menjaring dua nama yang diserahkan ke DPW PKS Jateng. DPD PKS Kota Tegal, hanya terlibat secara teknis, sebab selanjutnya mekanisme menjadi domain DPW.
Ketua Badan Pembinaan Wilayah (BPW) PKS Jatijaya, Abdul Fikri Faqih mengatakan, acara halal bihalal sekaligus syukuran menjadi konsolidasi awal, untuk menyamakan persepsi di kalangan kader partai.
Sebab, momentum Pilkada, sering kali dipahami para kader hanya untuk elit partai saja. Secara otoritas, Abdul Fikri menyebut bahwa siapa-siapa yang akan diusung, masih menunggu penjaringan di tingkat DPD dan DPW.
“Putarannya itu di DPD dulu, DPW provinsi dan kemudian baru ke kami (BPW),” singkatnya.
Ditambahkan dia, pascapemilu, biasanya para kader hanya berfokus pada Pemilu (Pilpres dan Pileg), yang kemudian fokus untuk bekerja selanjutnya. Padahal, masih ada Pilkada yang notabene perlu ada pembinaan struktur ekstra, sama halnya sebelum pelaksanaan Pemilu.
Abdul Fikri juga berpesan untuk tidak melepas kader-kader maupun relawan-relawan baru setelah Pemilu selesai.
“Jangan sampai Pemilu telah usai, pembinaan struktur diabaikan dan jaringan-jaringan kader maupun relawan baru dilepas. Menghadapi Pilkada, kita harus tetap fokus,” tegasnya. (T03-Red)