SLAWI, smpantura – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) Bandung, menyerahkan bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2023, untuk pengembangan UMK rantai pasok (supply chain) guna peningkatan produktivitas Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI).
Bantuan diserahkan oleh General Manager PLN, Pusharlis Suroso, kepada Ketua Koperasi TMI, Tri Sukamto di Aula UPTD Lingkungan Industri Kecil (LIK) Takaru, Dampyak, Kramat, Selasa (13/6) siang.

Suroso menuturkan, Pusharlis sejak tahun 2014 telah melakukan proses rekayasa teknik (Reverse Engineering) peralatan ketenagalistrika, dengan melibatkan seluruh Usaha Mikro Kecil (UMK), untuk memenuhi kebutuhan komponen pembangkit yang sebelumnya harus impor saat ini dapat diproduksi di dalam negeri.
“Salah satu yang kami sasar adalah industri-industri kecil yang mendukung rantai pasok. Tidak hanya disini, di beberapa tempat kami juga melakukan hal yang sama untuk mengembangkan UMKM untuk mendukung rantai pasoknya PLN,”sebutnya.
Kegiatan pengembangan UKM ini sejalan dengan tujuannya yaitu terciptanya Sustainable Development Goal’s (SDG’s) dalam hal mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, sehingga pemberian bantuan ini diharapkan mampu memberikan efek domino peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar industri manufaktur di Kabupaten Tegal.
Suroso menegaskan, pihaknya akan melakukan monitoring dan pengukuran terkait dampak pemberian bantuan.
“Apakah produksinya naik atau tidak, nambah tenaga kerja atau tidak. Nanti tiap semester kami akan pantau,”ucapnya.
Bantuan yang diberikan kepada Koperasi TMI senilai Rp 999.250.000, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian peralatan kerja dan peningkatan kompetensi SDM.
Suroso menyebutkan, bantuan yang diberikan kepada Koperasi TMI merupakan bantuan yang nilainya cukup besar yang tahun ini diberikan kepada UMKM.
Ia merinci bantuan yang diberikan berwujud alat mesin Bending NC Press Brake HPPTK 200/3 senilai Rp 749.250.000, kemudian untuk peningkatan kompetensi SDM sertifikasi solid work senilai Rp 216.160.000 dan tools program solid work senilai Rp 33.840.000.
“Dengan mesin ini yang biasanya teman-teman kesulitan dalam pencetakan plat atau membentuk plat, sekarang lebih mudah karena mesinnya otomatis. Dengan mesin ini banyak yang bisa diproduksi oleh teman-teman Koperasi TMI, misalnya untuk peralatan listrik, box Kwh meter listrik panel-panel hubung listrik,”ungkap Suroso.
Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut, Koperasi TMI bisa meningkatkan SDM terutama di bidang manufaktur dan rantai pasok. Selain itu, meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), meningkatkan daya saing UMK industri logam dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan akan digunakan oleh PLN Pusharlis dari sisi kualitas, kecepatan delivery dan harga yang kompetitif.
“Saya berharap ke depan banyak industri logam yang bisa dikembangkan,”sebutnya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Suspriyanti, Sekretaris Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Sutoyo, Kepala UPTD LIK Takaru Kabupaten Tegal Handriyanto, Fasilitator Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) Icha, Ketua Perkumpulan Industri, Elektronika, Logam, Otomotif Tegal Ahmad Fadli Rizal.
Ketua Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia (TMI) Tri Sukamto dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih kepada PLN Pusharlis yang telah memberikan bantuan TJSL senilai hampir Rp 1 miliar. Bantuan ini menambah motivasi bagi anggota dan selajutnya menambah kapasitas produksi.
Tri Sukamto memaparkan, Koperasi TMI berdiri pada tahun 2018. Sebelumnya pada tahun 2016 sudah membentuk komunitas kelompok usaha bersama.
“Kita waktu itu modal hanya Rp 10 juta, tapi dengan adanya suport dari Dinas Perindustrian, Transmigrasi da Tenaga Kerja, dan Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, tahun kemarin berhasil mencapai target omzet Rp 3 miliar,”sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Suspriyanti menyampaikan terima kasih kepada PLN Pusharlis yang telah menyerahkan bantuan TJSL kepada Koperasi TMI.
“Harapannya tidak hanya memenuhi rantai pasok saja, kalau omzetnya makin banyak pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja,”ungkap Suspriyanti.
Dalam kesempatan itu, General Manager PLN Pusharlis beserta jajarannya meninjau tempat produksi di Kawasan LIK Takaru. (T04-Red