Suroso menegaskan, pihaknya akan melakukan monitoring dan pengukuran terkait dampak pemberian bantuan.
“Apakah produksinya naik atau tidak, nambah tenaga kerja atau tidak. Nanti tiap semester kami akan pantau,”ucapnya.
Bantuan yang diberikan kepada Koperasi TMI senilai Rp 999.250.000, yang diwujudkan dalam bentuk pemberian peralatan kerja dan peningkatan kompetensi SDM.
Suroso menyebutkan, bantuan yang diberikan kepada Koperasi TMI merupakan bantuan yang nilainya cukup besar yang tahun ini diberikan kepada UMKM.
Ia merinci bantuan yang diberikan berwujud alat mesin Bending NC Press Brake HPPTK 200/3 senilai Rp 749.250.000, kemudian untuk peningkatan kompetensi SDM sertifikasi solid work senilai Rp 216.160.000 dan tools program solid work senilai Rp 33.840.000.
“Dengan mesin ini yang biasanya teman-teman kesulitan dalam pencetakan plat atau membentuk plat, sekarang lebih mudah karena mesinnya otomatis. Dengan mesin ini banyak yang bisa diproduksi oleh teman-teman Koperasi TMI, misalnya untuk peralatan listrik, box Kwh meter listrik panel-panel hubung listrik,”ungkap Suroso.
Diharapkan dengan adanya bantuan tersebut, Koperasi TMI bisa meningkatkan SDM terutama di bidang manufaktur dan rantai pasok. Selain itu, meningkatkan nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), meningkatkan daya saing UMK industri logam dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan akan digunakan oleh PLN Pusharlis dari sisi kualitas, kecepatan delivery dan harga yang kompetitif.
“Saya berharap ke depan banyak industri logam yang bisa dikembangkan,”sebutnya.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Tegal Suspriyanti, Sekretaris Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja Sutoyo, Kepala UPTD LIK Takaru Kabupaten Tegal Handriyanto, Fasilitator Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) Icha, Ketua Perkumpulan Industri, Elektronika, Logam, Otomotif Tegal Ahmad Fadli Rizal.