Penerima bantuan modal usaha berikutnya adalah, pedagang kaki lima bernama Taryuti. Warga RT 9 RW 9, Jl Ciliwing itu, berjualan menggunakan gerobak dorong di depan Pos Jaga Gedung DPRD. Keuntungan berjualan yang diterima, tidaklah banyak. Sehingga dia merasa sangat senang dengan suntikan modal usaha tersebut.
Menurut Kapolres Tegal Kota, tali asih yang diberikan, bukan uang pengganti kerugian. Tapi sebagai bentuk kepedulian, empati dan dukungan moral jajarannya, terhadap nasib yang dialami pedagang. Pihaknya berharap, upaya yang dilakukan dapat membantu dukungan modal usaha, juga agar pedagang tetap bersemangat dalam berusaha atau berdagang.
Di sisi lain, pihaknya menegaskan, kegiatan tersebut merupakan wujud nyata dari komitmen Polri untuk hadir di tengah masyarakat, terutama saat mereka membutuhkan dukungan. Jauh sebelum ada aksi demo, dan beberapa hari menjelang aksi demo anarki itu, pihaknya juga sudah sering menyalurkan bantuan berupa sembako kepada berbagai lapisan masyarakat.
”Intinya, kami semaksimal mungkin ingin mewujudkan, bahwa Polri hadir tak hanya menjaga keamanan. Tapi juga peduli dan turut berempati terhadap kesulitan warga. Apalagi para pedagang kecil ini, adalah bagian dari masyarakat yang juga terdampak saat situasi tidak kondusif,” terang dia.
Pemberian bantuan tersebut mendapat apresiasi dari para pedagang yang merasa terbantu dan terdengar aspirasinya. Bahkan, beberapa kalangan berharap pula, Wakil Rakyat yang duduk di kursi parlemen daerah, turut bersimpati terhadap kondisi yang dialami pedagang.
”Terima kasih banyak. Ini bentuk perhatian nyata dari Polres Tegal Kota kepada kami para pedagang kecil,” ucap Zaenal, warga Jl Ciliwung, salah satu penerima bantuan modal usaha, yang sehari-hari berjualan dengan angkringan di depan halaman Gedung DPRD Kota Tegal.