- Dinilai Bantu Ciptakan Iklim Sejuk
TEGAL, smpantura – Peran ulama atau tokoh agama dinilai dapat membantu menciptakan iklim sejuk. Karena itulah, jajaran Polres Tegal Kota terus menjalin komunikasi yang intensif dan baik, agar situasi aman dan kondusif yang sudah berjalan dapat dipertahankan.
Upaya yang dilakukan jajaran markas kepolisian itu, salah satunya ditunjukkan satuan kewilayahan dari Kepolisian Sektor Tegal Barat (Polsek Galbar). Kapolsek Kompol Aris Heriyanto, bersama personel Unit Binmas, Bid Humas dan Satintelkam, bersilaturahim ke tokoh agama dan tokoh masyarakat.
”Jumat pekan lalu (6/10), kami beserta jajaran terkait berkunjung ke kediaman Ketua Rois PC NU Kota Tegal KH Misbachul Mustofa di Perum Brawijaya, Kelurahan Muarareja, Kecamatan Tegal Barat. Kami mendapat banyak arahan dan menyatukan persepsi, demi terciptanya situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah Kota Tegal khususnya Kecamatan Tegal Barat,” terang Kompol Aris Heriyanto.
Dia mengungkapkan, segala kegiatan Polres Tegal Kota, tak terlepas dengan adanya dukungan dan kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat. Termasuk dari kalangan tokoh agama dan tokoh masyarakat, guna mewujudkan situasi kamtibmas di Kota Tegal yang aman dan kondusif.
Apalagi sekarang, tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan. Menurut dia, tentu akan banyak informasi yang beredar luas, dan berpotensi dapat menimbulkan persepsi keliru dari sebagian masyarakat. Karena itulah, pihaknya sangat membutuhkan peran aktif ulama, tokoh agama maupun tokoh masyarakat, dalam rangka menyaring informasi tersebut, demi terjaganya situasi aman dan kondusif.
Pihaknya mengungkapkan, kunjungan maupun silaturahim ke tokoh agama, juga dilakukan terhadap tokoh lintas agama lainnya. Karena mereka juga punya peran sendiri-sendiri, dan perlu disatukan persepsinya dalam rangka menciptakan iklim sejuk, aman dan kondusif.
Safari Ulama
Karena itulah, menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, Polres Tegal Kota lewat kegiatan safari ke ulama, tokoh agama maupun tokoh masyarakat, terus mengajak semua tokoh lintas agama dan tokoh masyarakat, untuk turut menjaga kondusifitas di wilayah Kota Tegal. Selain itu, dia bersama jajaran terkait di Polres Tegal Kota, juga menitipkan pesan-pesan kamtibmas, menjaga toleransi dan kerukunan umat beragama.
”Karena dalam rangkaian tahapan Pemilu nanti, perlu diantisipasi aktivitas masyarakat yang berpotensi menimbulkan gangguan Kamtibmas,” ucap Kompol Aris Heriyanto, mewakili Kapolres Tegal Kota AKBP Jaka Wahyudi, saat bersilaturahmi ke pimpinan dan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Bahrul Ma’alim, Kelurahan Kraton, Kecamatan Tegal Barat, Habib Abdullah bin Hasan bin Husen bin Muhammad bin Thohir Al Hadad, Senin (9/10).
Dia pun kembali menyampaikan hal sama berkait peran tokoh agama dan tokoh masyarakat. Menurut dia, perannya sangatlah penting. Tidak hanya fokus pada nilai-nilai agama, tetapi dapat juga menjadi filter atau penyaring dalam hal informasi yang belum jelas sumbernya.
Menanggapi ajakan tersebut, Habib Abdullah bin Hasan bin Husen bin Muhammad bin Thohir Al Hadad mengucapkan terima kasih atas kunjungan silaturahmi dari Polres Tegal Kota. Dia mengungkapkan, tugas dan peran Polri maupun para tokoh agama itu pada dasarnya sama. Yakni, mengajak atau menganjurkan hal-hal yang baik dan mencegah hal yang buruk bagi masyarakat.
”Tugas ulama dan Polri itu sama, yakni amar ma’ruf nahi mungkar. Yang membedakan hanya pedomannya saja. Polisi berpedoman pada UU dan peraturan pelaksanaanya. Sedangkan para ulama, para da’i berdasarkan Al Qur’an dan Al hadist,” tutur dia.
Habib Abdullah menambahkan, bahwa pihaknya selalu mengingatkan kepada para jamaahnya, untuk menerima keberagaman sebagai anugerah. Bersikap terbuka terhadap perbedaan. Itu untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itulah dia mengajak seluruh lapisan masyarakat, untuk wajib bahu-membahu mewujudkan suasana yang kondusif. Apalagi sekarang, dalam rangka menghadapi pesta demokrasi pada Pemilu 2024.
”Semua harus bisa menerima perbedaan. Karena semua itu datangnya dari Allah SWT. Kita juga patut bersyukur sudah hidup di Indonesia, yang penuh keberagaman dan kebhinekaan, namun dapat di satukan oleh Pancasila,” tandas dia. (T02-Red)