Tegal  

Polres Tegal Kota Terjunkan Tim Cek Gas Melon

Stok Aman Hingga Lebaran

TEGAL, smpantura  – Isu kelangkaan elpiji 3 Kg dan kenaikan harganya, menjadi perhatian serius Polres Tegal Kota. Markas kepolisian tersebut menerjunkan tim untuk cek lapangan. Berkait memastikan kondisi terkini bahan bakar dalam kemasan warna hijau muda yang kerap disebut Gas Melon.

Tim yang diterjunkan dari Satbinmas dipimpin langsung Kasat Binmas AKP Rekso Pranoto. Dengan mengerahkan sejumlah personelnya, didukung 27 personel Bhabinkamtibmas yang tersebar di 27 kelurahan, dan empat kecamatan, di Kota Tegal.

”Kami sambangi distributor, agen, pangkalan hingga pengecer, dan menanyakan berbagai hal. Seperti ketersediaan atau stok, juga jalur distribusinya hingga harga yang dijual langsung ke masyarakat,” terang dia.

Dari pengecekan di lapangan, dan laporan yang dihimpun personel Satbinmas dan Bhabinkamtibmas, situasi dan kondisinya aman. Tidak ada kelangkaan bahan bakar itu, dan tidak ada antrean warga saat membeli gas melon, di agen, pangkalan, maupun pengecer.

Dari pengecekan di lapangan langsung, dan dengan hasil seperti itu, menurut dia, dapat membantah isu soal kelangkaan. Stok yang tersedia masih aman, dengan jumlah yang memadai sesuai kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA :  Jawa Tengah Dilanda Hujan, Pemudik Dihimbau Lebih Berhati-hati

Bahkan bila penyaluran dari distributor, agen maupun pangkalan lancar, stoknya masih aman saat memasuki Bulan Ramadan hingga lebaran. Sedangkan berkait dengan harga, cukup bervariasi dan belum ada perubahan seperti sebelumnya.

Harga yang dipatok di tingkat pengecer seperti di warung kelontong, mulai dari Rp 21.000 hingga paling tinggi adalah Rp 23.000 untuk ukuran tabung 3 Kg subsidi. Dari pengecer hingga warga masih menilai, karena ada beban biaya transportasi dan pengecer rata-rata mengambil keuntungan Rp 1.000/tabung 3 Kg.

Meski situasi dan kondisinya dengan stok masih aman dan harga yang bervariasi, Polres Tegal Kota akan terus memonitor secara berkala. Kemungkinan dapat dilakukan monitoring tiap dua pekan sekali. **

error: