TEGAL, smpantura – General Manager (GM) Pelabuhan Pelindo Cabang Tegal, Tri Sugiyatno menuturkan, kolam Pelabuhan Pelindo telah lama beralih fungsi dari pelayanan kapal niaga menjadi tempat bersandar kapal perikanan.
Hal itu dikatakan Tri, saat dikonfirmasi wartawan di kawasan Pelabuhan Pelindo, bersamaan dengan proses olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dari Tim Labfor Polda Jawa Tengah, Minggu (29/12/2024).
“Selama ini memang pelabuhan khusus kapal perikanan sudah melebihi kapasitas. Informasi yang kami terima, jumlah kapal perikanan di Tegal sudah mencapai 1.300 unit,” ujarnya.
Karena over kapasitas, kapal-kapal perikanan banyak yang memanfaatkan kolam Pelabuhan Pelindo untuk bersandar. Padahal, semestinya lokasi itu digunakan untuk bongkar muat kapal niaga.
Tri Sugiyatno mengemukakan, kapal perikanan membutuhkan pelabuhan khusus yang lebih representatif. Jika tidak, minimal Kota Tegal memiliki break water yang di dalamnya dapat dimanfaatkan para pemilik kapal untuk berlabuh sementara.
“Idealnya memang ada break water di alur pelayaran pelabuhan. Fungsinya, jika kolam pelabuhan penuh maka kapal bisa ditempatkan di sana. Tidak seperti sekarang ini, pemilik kapal was-was jika kapal mereka diparkir sementara di sana, makanya banyak yang berlindung di Pelabuhan Pelindo. Jika tidak ditampung, kapal-kapal perikanan juga bingung akan ditempatkan di mana,” katanya.
Tri juga menyebut bahwa dalam jangka panjang nantinya posisi sandar kapal akan diubah. Kapal-kapal perikanan yang semula bertambat menghadap ke darat, akan diubah menghadap ke alur pelayaran.
“Untuk jangka panjang, kapal yang bersandar akan menghadap ke alur, sehingga saat terjadi sesuatu hal evakuasinya lebih cepat,” pungkasnya. **