SLAWI, smpantura – Ratusan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kabupaten Tegal digembleng Traning Of Trainer (TOT) di Gedung Korpri Slawi, Senin (4/11).
Kegiatan itu dimaksudkan agar PPK dan PPS punya strategi dalam menyampaikan informasi kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Komisioner KPU Kabupaten Tegal Devisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, Dian Anika Sari mengatakan, kegiatan TOT yang diikuti 951 anggota PPK dan PPS itu, dimaksudkan untuk menyiapkan mereka saat menjadi pelatih dalam bimtek ke KPPS.
Dalam TOT itu, juga dilatih strategi dan kemampuan dalam menyampaikan materi.
“TOT diisi oleh 5 komisioner KPU Kabupaten Tegal. Intinya, mereka dilatih untuk komunikasi agar subtansi materi yang disampaikan bisa diterima KPPS,” katanya.
Di bidangnya yakni SDM, kata Dian, diajarkan untuk membuat desain acara, mengatur jalannya acara dan cara menjadi moderator yang baik.
Selain itu, juga diajarkan tentang tata kerja, kode etik KPPS, proses pemungutan, perhitungan hingga logistik.
PPK dan PPS juga dilatih trik untuk menyampaikan materi, karena tidak semua materi disampaikan.
“Kalau semua disampaikan, maka akan bosen. Jadi, ada trik dan strategi untuk menyampaikan ke KPPS,” ujar Dian.
Dijelaskan, PPK dan PPS diminta untuk mencermati materi yang akan disampaikan. Hal-hal penting yang disampaikan, sehingga KPPS tidak bingung saat pelaksanaan pencoblosan.
“KPPS harus tahu isi dari kotak suara apa saja, dan nantinya apa saja yang harus dimasukan ke kotak suara kembali,” katanya.
Ditambahkan, PPK dan PPS juga harus menekan KPPS untuk mentaati kode etik. Seperti halnya soal netralitas PPK dan PPS.
Kendati saat pendaftaran sudah dilampirkan surat keterangan bukan anggota Parpol atau tim sukses, namun netralitas KPPS sangat diperlukan untuk menjunjung martabat Pilkada Serentak tahun 2024.
“Pada 7 November 2024, pelantikan KPPS sekaligus Bintek. Kami juga mengundang Pengawas Kelurahan dan Desa (PKD) agar pemahamannya sama,” pungkasnya. **