PEMALANG, smpantura – Produktivitas padi di Kabupaten Pemalang di tingkat Jawa Tengah pada tahun 2023 berada di peringkat ke sembilan dan tahun 2024 naik di peringkat ke tujuh.
Dengan kenaikan produktivitas tersebut, bisa dikatakan bahwa Pemalang sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah dan nasional.
“Pemalang memang dari dulu merupakan wilayah agraris khususnya untuk pertanian pangan sehingga daerah ini menjadi salah satu lumbung pangan di Jawa Tengah. Bahkan berdasarkan informasi yang saya terima, produktivitas padi di Pemalang mengalami peningkatan, melampaiu daerah lainnya yang sebelumnya produtivitas padinya lebih banyak dari kita,” ujar Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, baru baru ini.
Ia mengatakan, dengan capaian tersebut pihaknya bersyukur atas kontribusi yang sangat baik Kabupaten Pemalang terhadap ketahanan pangan nasional. Bupati mengapresiasi atas apa yang sudah dicapai.
Pihaknya menyampaikan terimakasih kepada jajaran TNI yang telah memberikan kontribusi kepada para petani di Pemalang yang di mulai dengan pemberian benih padi unggul. Petani Pemalang mendapatkan benih padi Sinar Mentari itu ada 157 hektar.
Hal itu bisa memberikan angka panen yang lebih tinggi dari tadi rata-rata di Pemalang, karena dengan benih ini penggunaan dari pupuk yang bisa lebih efisien dengan tetap produktivitasnya meningkat.
“Sebelumnya, dalam laporan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang Prayitno menyampaikan, pada panen raya seluas 20 hektare lokasinya di Desa Lenggerong Kecamatan Bantarbolang.
Rencananya hasil panen langsung diserap oleh Bulog sekitar tujuh hektare dan tadi sudah dilakukan ubinan (cara untuk memperkirakan hasil panen padi dengan menentukan sampel, mengukur, dan menimbang) oleh statistik ketemu (hasil) 6,6 Ton per hektare,” paparnya.
Ia mengatakan, secara rata-rata produktivitas padi di Pemalang adalah 6,2 ton per hektare. Hasil panen di wilayah Pantura Pemalang lebih tinggi dibandingkan dengan hasil produksi di wilayah Pemalang bagian selatan. **