Batang  

Prof Din Syamsuddin Beri Kuliah Umum di Tazakka

BATANG, smpantura – Mantan Ketua MUI Pusat Prof Dr KH M Din Syamsuddin, M.A berkunjung ke Pondok Modern Tazakka dan memberikan Kuliah Umum di Aula Rabithah, Senin (21/7). Kehadiran Din Syamsudin bersama istri disambut dengan hangat oleh seluruh pimpinan pondok, pengurus yayasan, serta kepala-kepala departemen.

Dalam sambutannya, Pimpinan dan Pengasuh Pondok Modern Tazakka, KH Anang Rikza Masyhadi, M.A, PhD menyampaikan kehadiran Prof Din Syamsuddin bukanlah sebagai tamu karena dirinya sudah membersamai Tazakka sejak awal berdiri.

” Pak Din ini sudah membersamai kita sejak awal berdiri sebagai penasaihat Yayasan Tazakka. Jadi beliau ini sedang pulang ke rumah dan memberikan nasehat kepada guru-guru sebagai anak-anak beliau,” ujarnya.

Kyai Anang juga menegaskan kembali bahwa kesuksesan dan kemajuan Tazakka tidak lepas dari orang-orang baik yang berkumpul di Tazakka. Baik dari para guru, istri-istri guru, bahkan Pak Anta dan Pak Teguh sebagai orang tua bersama para anshar.

Sementara itu Prof Din Syamsuddin yang juga Penasaihat Yayasan Tazakka, mengawali kuliah umum bertema ” Pesantren Sebagai Pilar Peradaban Indonesia Maju” dengan kekaguman sekaligus kesyukuran atas kemajuan Tazakka tahun demi tahun. Menurut dia, kemajuan pondok tersebut memperlihatkan bahwa apa yang dilakukan oleh Tazakka sudah sesuai dengan cita-citanya.

BACA JUGA :  13 Tahun Disekap di Malaysia, TKW Asal Batang Berhasil Dipulangkan

” Setiap saya hadir di Tazakka, saya selalu melihat tanda-tanda kemajuan di pesantren ini, baik yang fisik maupun non fisik. Artinya, pondok ini sudah on the track, pondok berjalan pada jalan menuju cita-citanya,” ujarnya.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah dan juga Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar Agama dan Peradaban di era Presidein Joko Widodo tersebut juga menjelaskan, salah satu ciri kesuksesan sebuah lembaga adalah memiliki visi besar yang secara konsisten dilakukan oleh lembaga tersebut.

Sebagai contoh adalah Pondok Modern Darussalam Gontor dengan Panca Jangkanya, Tazakka juga dengan visinya, juga termasuk Muhammadiyah dengan mendirikan Kulliyat al-Zu’ama atau Kulliyat al-Muballighin pada masa lampau untuk melahirkan para ulama dan zuama yang akan disebar di seluruh penjuru Nusantara. Prof Din juga berpesan tentang pentingnya wawasan kepemimpinan bagi para santri.

” Tentang kepemimpinan, pikiran-pikiran modern selalu berkembang. Bahkan, Harvard mengembangkan nilai-nilai kepemimpinan dan manajemen dengan istilah change leadership atau kepemimpinan profetik. Untuk itu, pesantren sebagai lembaga pendidikan juga tidak boleh takut melakukan pembaharuan-pembaharuan dengan tetap memperhatikan proses,” tuturnya. (**)

error: