Lebih lanjut, Arifin mengatakan, festival ini juga untuk mempersatukan pelaku usaha agar mempunyai rasa kebersamaan dan kekeluargaan, sehingga tidak ada persaingan yang hebat.
” Sukses sendiri itu biasa, sukses bersama itu luar biasa,” tuturnya.
Arifin mengatakan, saat ini ada 13 pelaku usaha kacang asin, 25 pelaku usaha gypsum dan batik ciprat yang memproduksi forum difabel.
Berkat diadakannya Festival Produk Unggulan Desa Bogares Kidul, pelaku usaha kacang asin, gypsum dan batik kerap mendapat kunjungan dari berbagai pihak. Ini mendongkrak produksi ketiga jenis produk tersebut.
Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Tegal, Imam Rudy Kurnianto mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan Pemerintah Desa Bogares Kidul.
“Kegiatan ini memberi ruang, memfasilitasi pelaku UMKM baik dari makanan ringan kacang , juga dari batik ciprat dan pengrajin gypsum agar produknya semakin dikenal dan lebih bisa dimanfaatkan masyarakat,” terang Rudy.
Rudy berharap, untuk tahun selanjutnya, kegiatan ini bisa dilaksanakan lebih besar, meriah dan ramai, sehingga produk unggulan Desa Bogares Kidul bisa dikenal lebih luas sampai ke tingkat nasional.
Sementara itu, Camat Pangkah Cahyono menyebutkan, dari 23 desa yang ada di wilayah Kecamatan Pangkah, Desa Bogares Kidul merupakan desa yang memiliki banyak produk unggulan.
Kondisi tersebut tak sama dengan desa lainnya. Ada yang memilki keunggulan di bidang pariwisata dan lainnya.
” Kami mendorong desa lain bisa mengikuti apa yang dilakukan Desa Bogares Kidul, tentu dengan tema yang berbeda,” tuturnya. ( T04-Red)


