Batang  

Protes Tayangan Xpose Uncensored, PCNU Batang Serukan Boikot Trans7 

Munir mengungkapkan, pesantren selama ini telah menjadi tempat mendidik karakter santri. Usinya sudah ratusan tahun, bahkan sudah ada sebelum Republik Indonesia berdiri. Para kyai dengan jerih payahnya telah mendidik para santri, termasuk menanamkan nasionalisme pada mereka. Ironisnya, penayangan program Expose Uncensored Trans7 itu dilakukan mendekati peringatan Hari Santri pada 22 Oktober mendatang. Hari Santri, lanjut Munir, merupakan momentum pengingat dimana kaum santri dulu terlibat secara heroik untuk ikut merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.

”Hari Santri yang seharusnya kita jadikan momentum untuk memberikan penghargaan pada para kyai dan santri, tapi disisi lain Trans7 justru menayangkan program Xpose Uncensored yang sangat menyakitkan bagi dunia santri dan NU,” tandasnya.

Terkait hal ini, Munir mengajak seluruh elemen di NU, keluarga besar santri dan juga masyarakat luas di Indonesia untuk melakukan boikot terhadap Trans7. Ini sebagai wujud protes sekaligus memberikan pelajaran agar mereka tidak semena-mena dalam membuat konten di televisi.

BACA JUGA :  Satresnakoba Tangkap Pemakai dan Penjual Sabu

”Kami juga berharap ada tindakan hukum kepada Trans7 dan bila perlu dicabut izinnya karena itu sudah keterlaluan bagi kami. Kami mengikuti apa yang sudah diinstruksikan oleh PBNU. Hari ini Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum dari PBNU sudah melakukan langkah-langkah untuk melakukan pembelaan dan tuntutan secara hukum kepada Trans7,” ucapnya. (**)

error: