BREBES, smpantura – Sebanyak 25.426 butir berbagai jenis obat-obatan terlarang di musnahkan Kejaksaan Negeri (Kejari), Rabu 5 November 2025. Obat terlarang ini merupakan barang bukti dari berbagai pidana narkotika yang telah memiliki kekuatan hukum tetap.
Pemusnahan yang di laksanakan di halaman Kantor Kejari Brebes ini, disaksikan langsung Wakil Bupati Brebes Wurja, Wakil Ketua Komisi I DPRD Brebes Heri Fitriansyah dan pejabat pemkab lainnya. Pemusnahan barang bukti tersebut dilakukan dengan cara dihancurkan.
Kepala Kejari Brebes, Eryana Ganda Nugraha mengatakan, pemusnahan barang bukti ini bukan sekadar formalitas. Namun merupakan bukti nyata tanggung jawab penegak hukum dalam menjaga integritas proses peradilan.
“Pemusnahan barang bukti ini merupakan bentuk komitmen Kejari Brebes dalam menegakkan hukum. Memastikan setiap barang bukti hasil tindak pidana benar-benar dimusnahkan sesuai ketentuan. Ini juga sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat,” katanya.
Kasi Pemulihan Aset dan Pengelolaan Barang Bukti Kejari Brebes, Teguh Oki Tribowo menambahkan, pemusnahan terhadap barang bukti ini sudah sah, karena telah berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Brebes yang berkekuatan hukum tetap (inkracht van gewijsde), dinyatakan berhak untuk dirampas. Adapun Barang bukti pada triwulan keempat yang dimusnahkan itu, berasal dari 23 perkara tindak pidana umum.
“Yakni, tindak pidana Narkotika dan zat adiktif lainnya sebanyak 15 perkara. Kemudian, tindak pidana orang dan harta benda perkara sebanyak sebanyak 8 perkara,” terangnya.
Lebih lanjut dia mengatajan, jenis barang bukti yang kami musnahkan ini meliputi Trihexyphenidyl sejumlah 1.355 butir. Alprazolam 1.427 butir. Kemudian, Atarax 175 butir, Lorazepam 180 butir. Selanjutnya, Tembakau Sintetis 77,25 gram. Selain itu, Yarindo 2.927 butir, Hexymer 11.806 butir, Double Y 1.054 butir, DMP 1.436 butir, Riklona 11 butir, dan Tramadol 5.057 butir.
