Slawi  

Putra Ki Enthus Susmono, Ki Haryo Susilo Terpilih Menjadi Ketua Dewan Kebudayaan Kabupaten Tegal

SLAWI, smpantura – Ki Haryo Susilo Enthus Susmono terpilih menjadi Ketua Dewan Kebudayaan Daerah Kabupaten Tegal (DKD-KT) periode 2025-2030 secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) DKD-KT di Gedung Dadali Pemkab Tegal, Senin (24/2/2025). Dalam Musda itu, juga dibahas tentang program DKD-KT lima tahun kedepan.

Musda DKD-KT dilakukan setelah acara launching lima Desa Bangga Budaya di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal. Dalam Musda itu, hampir semua anggota DKD-KT hadir dan sepakat untuk kembali mengangkat Ki Haryo Susilo menjadi Ketua DKD-KT periode 2025-2030. Usai terpilih, Ki Haryo langsung memimpin rapat untuk pembentukan susunan pengurus DKD-KT dan program kerja lima tahun kedepan.

Ki Haryo usai terpilih mengatakan, kepercayaan yang diembannya kali kedua setelah dirinya menggantikan kepemimpinan sebelumnya, Agus Wardana yang mengundurkan diri. Telah banyak program yang dicapai, salah satunya program Desa Bangga Budaya. Program tersebut akan terus dilanjutkan kepada desa-desa lainnya di Kabupaten Tegal. Dalam kepemimpinan lima tahun kedepan, Ki Haryo yang meneruskan almarhum ayahnya, Ki Enthus Susmono didunia pedalangan akan mengembangkan program Desa Bangga Budaya.

“Desa Bangga Budaya masuk dalam RPJMD Kabupaten Tegal lima tahun kedepan. Kami punya mimpi lumbung desa, mbangun kutha, dadi reja,” katanya.

BACA JUGA :  BRI Slawi Gelar Penarikan Undian Panen Hadiah Simpedes Periode I Tahun 2022

Program itu, lanjut dia, menjadi puncak pemajuan dan pembangunan kebudayaan daerah Kabupaten Tegal, pemberdayaan masyarakat berbasis pemajuan dan pembangunan kebudayaan, memegang prinsip program yang terukur, berdampak dan berkelanjutan, serta satu-satunya program Pemkab di Indonesia untuk pemajuan dan pembangunan kebudayaan desa.

“Program lainnya yang terangkum dalam gegayuhan DKD-KT. Diantaranya, pengembangan, pembinaan dan pemanfaatan serat rambang,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, inventaris hasil riset kebudayaan LPPM perguruan tinggi di Tegal. Program selanjutnya DKD-KT, yakni lokakarya Desa Bangga Budaya dan penyusunan dokumen pemajuan kebudayaan desa (DPKD), lokakarya pembentukan dewan adat, percepatan pengimplementasian Perbup Pemajuan Kebudayaan dan muatan lokal, serta lokakarya manajemen sanggar seni dan pegiat kebudayaan.

“Kami juga akan mengadakan program sanggar seni budaya, apotik jamu wisata kesehatan jamu Kalibakung, lokakarya konten kreator budaya, pendampingan desa Bangga Budaya oleh Tim Adhoc, mengimplementasikan ritus adat istiadat kentongan lurah, dan malam ilir-ilir dialog budaya,” pungkasnya. **

error: