Perjalanan Rafli dimulai pada 2013, saat ia terinspirasi oleh pemberitaan tentang fosil manusia purba di Semedo, Tegal. Rasa penasaran itu mendorongnya menjelajah Situs Bumiayu bersama rekannya Karsono, hingga akhirnya menemukan berbagai fragmen fosil yang kini telah dikonfirmasi keasliannya oleh akademisi.
Ia kemudian mendirikan Kelompok Pelestari Fosil dan Benda Purbakala Buton (Bumiayu–Tonjong), serta Yayasan Pustaka Alam Bumiajuensis yang aktif menggelar edukasi sejarah melalui program “Museum Goes to School.”
Bersama komunitas yang ia bangun, Rafli berhasil membangkitkan kembali Situs Bumiayu yang nyaris terlupakan. Kini, Bumiayu telah menjadi bagian penting dari peta penelitian nasional, dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menetapkan kawasan ini sebagai lokasi ekskavasi purbakala hingga tujuh tahun ke depan.
CEO Suara Merdeka Network, Kukrit Suryo Wicaksono, menyampaikan bahwa para tokoh yang terpilih sebagai pamomong memiliki peran penting dalam membentuk arah dan nilai masyarakat. “Mereka adalah pribadi yang memberi keteladanan, menyemai nilai, dan menjadi jangkar sosial di tengah arus perubahan zaman,” ujarnya.
Kukrit berharap dengan hadirnya 75 Tokoh Pamomong Jawa Tengah ini, dapat membangun provinsi yang lebih maju dan sejahtera. “Masa depan Jawa Tengah, masa depan Indonesia secara luas hanya bisa diraih kalau kita semua berkolaborasi,” ucapnya. (**)