Slawi  

Ramadan, 124 Santri dari Pondok Pesantren Lirboyo dan Ploso Akan Safari Dakwah di Tiga Desa Kabupaten Tegal

SLAWI, smpantura – Sebanyak 124 santri yang terdiri dari 60 santri dari Pondok Pesantren Lirboyo dan 64 santri dari Pondok Pesantren Ploso akan mengemban tugas mulia selama bulan Ramadan 1446 H/2025.

Mereka akan melaksanakan safari dakwah di tiga desa yang ada di Kabupaten Tegal, yakni Desa Randusari di Kecamatan Pagerbarang, Desa Harjawinangun di Kecamatan Balapulang dan Desa Sesepan di Kecamatan Lebaksiu.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta kesadaran berzakat di kalangan umat.

“Kami berharap bahwa melalui dakwah yang dilakukan oleh para santri, akan tercipta suasana yang lebih religius dan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam beribadah serta dalam melaksanakan kewajiban zakat,” ungkap Ketua Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Tegal Akhmad Rofiqi pada acara pelepasan santri program dakwah ramadan di Pendapa Amangkurat Pemkab Tegal, Kamis (27/2/2025).

Pada acara yang dihadiri Forkopimda dan tokoh agama, alim ulama ini, Akhmad Rofiqi menuturkan, untuk keempat kalinya Baznas Kabupaten Tegal bekerjasama dengan Lembaga Ittihadul Mubalighin Pondok Pesantren Lirboyo dan Lembaga Ittihadul Mutakharrijin Pondok Pesantren Al-Falah Ploso melaksanakan safari dakwah di bulan ramadan. Diharapkan kegiatan ini dapat berlanjut.

BACA JUGA :  Naik Kapal Satpolairud, Kapolres Tegal dan Ketua Bhayangkari Berbagi Takjil di Tengah Laut

“Mudah-mudahan juga pada tahun ini program Safari Dakwah Ramadhan 1446 H dapat berjalan dengan lancar,” harap Rofiqi.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud menyampaikan, safari dakwah ramadan ini merupakan program yang sangat penting dan bermakna dalam rangka menyebarkan syiar Islam serta mempererat tari silaturahim diantara umat muslim di Kabupaten Tegal.

” Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran beragama tapi juga untuk memperkokoh ukhuwah islamiyah di tengah masyarakat. Oleh karena itu saya berharap dengan adanya program ini kita semua dapat mengambil barokahnya mengingat para dai yang telah dipilih untuk mengikuti program ini adalah individu-individu yang memiliki komitmen tinggi dan dedikasi dalam menyebarkan dakwah Islam,”tutur Amir Makhmud.

Amir menambahkan, dalam era globalisasi seperti saat ini orang dai menjadi semakin krusial dan penuh tantangan karena globalisasi membawa dampak yang besar dalam kehidupan masyarakat baik secara positif maupun negatif.

Sebagai dai pastinya memiliki tanggung jawab untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan dan ajaran Islam dengan bijaksana relevan dan sesuai dengan konteks zaman. **

error: