SLAWI, smpantura – Pengurus Wilayah Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jawa Tengah menggelar Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) di Grand Dian Hotel Guci Kabupaten Tegal, Rabu (25/12/2024).
Rapimwil diikuti 288 peserta perwakilan IPNU dan IPPNU dari 36 cabang kabupaten/kota se-Jateng. Salah satu yang topik yang dibahas dalam Rapimpil tersebut adalah hasil riset perilaku pelajar yang dilakukan PW IPNU dan IPPNU Jateng pada tahun 2024.
Ketua PW IPNU Jateng Muhammad Irfan Khamid mengungkapkan keprihatinannya terhadap hasil riset perilaku pelajar yang menunjukkan adanya masalah serius yang dihadapi pelajar saat ini. Diantaranya masalah bullying, seksualitas, judi online dan pinjaman online.
“Ini menjadi keprihatinan kita sebagai organisasi yang segmentasinya pelajar. Tentu ini harus kita sikapi terutama kaitannya dengan bullying. Salah satu mitra kita untuk menuntaskan ini adalah LP Maarif NU. Untuk itu kami melakukan penandatangan nota kesepahaman dan kesepakatan guna mencari solusi terhadap permasalahan tersebut,”tuturnya didampingi Ketua PW IPPNU Jateng Dwi Sangita.
Irfan membeberkan riset perilaku pelajar dilakukan pada bulan Mei-Juni 2024 dengan melibatkan 3.266 responden dari jenjang SMP dan SMA/sederajat di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di seluruh kabupaten/kota se-Jateng.
Hasil riset perilaku pelajar menyebutkan, 65 persen siswa mengalami bullying. Tindakan bullying tersebut 80 persen dilakukan di sekolah. Kemudian 46 persen siswa sudah pernah berpacaran dan 40 persen diantaranya sudah melakukan perilaku seksual. Hasil riset juga mengungkapkan 30 persen siswa laki-laki pernah melakukan judi online (judol) dan 30 persen, dan 30 persen siswa sudah melakukan pinjaman online (pinjol).