Slawi  

Rata-rata Lama Sekolah di Kabupaten Tegal 7,36 Tahun, Bupati Ischak Launching Beasiswa Satu Desa Satu Sarjana

Dalam konteks ekonomi daerah, investasi pendidikan tinggi melalui SADESA merupakan strategi transformasi Kabupaten Tegal menjadi daerah berdaya saing tinggi.

Data 2024 menunjukkan sektor industri pengolahan berkontribusi 36,45 persen dengan pertumbuhan 3,87 persen, sementara pertumbuhan ekonomi keseluruhan 5,07 persen. Momentum ini memerlukan dukungan SDM berkualitas tinggi.

Melalui pendekatan “Satu Desa Satu Sarjana”, setiap desa akan memiliki minimal satu sarjana sebagai motor penggerak pembangunan lokal.
Alumni SADESA akan berfungsi sebagai agen perubahan yang mentransfer ilmu pengetahuan, mengembangkan inovasi ekonomi kreatif, memperkuat kapasitas kelembagaan desa, dan memfasilitasi transformasi sosial budaya progresif.

Keberhasilan SADESA diproyeksikan menghasilkan multiplier effect signifikan diantaranya peningkatan kapasitas SDM desa untuk mempercepat implementasi program pembangunan, pengembangan ekonomi lokal melalui inovasi usaha dan diversifikasi pendapatan, serta peningkatan daya adaptasi masyarakat terhadap perubahan teknologi dan dinamika global.

BACA JUGA :  Pencanangan Gemapatas, Desa Semedo Akan Diusulkan Menjadi Desa Agraria

Program ini diharapkan berkontribusi meningkatkan RLS menuju angka optimal dan memperkuat posisi Kabupaten Tegal yang saat ini peringkat ke-24 dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah dengan status IPM tinggi.

Bupati Ischak menuturkan, program SADESA diperuntukkan bagi 287 penerima di semua desa dan kelurahan di Kabupaten Tegal.

Pemkab Tegal tm bekerjasama dengan empat perguruan tinggi di Kabupaten Tegal untuk melaksnakan program SADESA.

“Pemkab Tegal telah memberi hibah pada Perguruan Tinggi, nilainya per tahun Rp 7 juta untuk satu penerima beasiswa,” terang Ischak.

error: