SLAWI, smpantura – Ratusan anggota Banser se-Jateng tumplek blek di Gedung NU Kabupaten Tegal, Jumat (2/2). Mereka merupakan peserta Pendidikan dan Latihan Khusus (Diklatsus) Provost Banser tingkat Jawa Tengah yang digelar selama tiga hari.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kasatkorcab Banser Kabupaten Tegal Mashadi Zaeni yang juga selaku Kasat Provost Banser Jawa Tengah, Ketua NU Kabupaten Tegal, Muntoyo, Pj Bupati Tegal Agustyarsyah dan 392 peserta Diklatsus Banser se Jawa Tengah.
Kasat Provost Banser Jawa Tengah Mashadi Zaeni mengatakan, Diklatsus Provost Satkorcab Banser se Jawa Tengah digelar lantaran kebutuhan organisasi. Banser yang jumlahnya banyak itu, namun masih sedikit anggota yang mengawasi.
“Diklatsus merupakan pelatihan Satuan Khusus Provost yang berfungsi untuk mengawasi gerakan Banser. Nah, mereka yang sudah Didiklat akan memiliki 50 binaan Banser dibawahnya. Jadi 1 Provost Banser mengawasi 50 anggota Banser,” ujarnya.
Zaeni melanjutkan, Provost Banser yang dibekali dengan pelatihan ini akan diberikan ilmu sampai 3 hari lamanya. Mereka bakal diberikan bekal lebih mendalam tentang tupoksi Anggota Provost Banser.
“Tugasnya adalah mengawasi anggota Banser supaya tidak melanggar Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD PRT),” jelasnya.
Ia merinci, sedikitnya 392 anggota Provost Banser se Jawa Tengah yang mengikuti Diklatsus. Jumlah pendaftar Diklatsus ini sebetulnya 507 orang, namun yang lolos skrining hanyalah 392 orang.
“Mereka adalah anggota Provost Banser di Jawa Tengah yang akan melakukan Diklat selama 3 hari disini,” terangnya.
Sementara itu, Pj Bupati Tegal, Agustyarsyah mengaku bersyukur lantaran sebagai pemerintah diundang dalam acara dan membuka kegiatan itu. Ia menilai bahwa Banser sangat penting karena sudah tumbuh menjadi kearifan lokal bagi masyarakat Kabupaten Tegal dan Jawa Tengah.
“Banser itu bukan sesuatu yang dibentuk, namun sudah tumbuh menjadi kearifan lokal. Saya pikir ini kekuatan yang harus dikelola pemerintah dengan baik. Bukan hanya untuk persoalan di Pemilu, namun dalam segala aspek bisa memanfaatkan dengan baik,” jelasnya.
Ia menyampaikan, bahwa kedepan Banser yang ada di Kabupaten Tegal bisa menggeser paradigma berfikir yang bukan hanya hadir dengan iklas untuk bisa membantu kegiatan di masyarakat, namun lebih hadir dengan ide-ide yang luar biasa.
“Kita (Pemkab Tegal) masih tertinggal dalam beberapa pencapaian seperti stunting, kemiskinan, pengangguran dan banser sudah tumbuh di masyarakat, maka saya yakin Banser ini kedepan bisa diajak diskusi untuk kolaborasi menyelesaikan persoalan itu bersama,” jelasnya.
Agustyarsyah berharap, kehadiran Banser yang sudah tumbuh di masyarakat ini bisa lebih hadir kembali di masyarakat. Bukan hanya hadir dalam persoalan sosial saja, melainkan mereka juga bisa hadir bersama dan berkolaborasi dengan pemerintah. (T05_Red)