Satori (40) petani Bawang Merah asal Desa Sidamulya mengaku, lahannya ikut terdampak banjir. Padahal akan dipanen pada lima hari ke depan. Karena musibah ini, dirinya harus mempekerjakan kuli untuk memanen lebih awal.
“Tadinya akan panen lima hari lagi tapi malah kena banjir. Kalau tidak dipanen sekarang, besok pasti busuk dan tidak laku dijual,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, akibat banjir ini, karena bawang dipastikan harganya murah. Harga bawang pasaran saat ini sekitari Rp.25.000 per kilo, sementara bila terkena banjir hanya ditawar Ro 15.000 per kg.
“Dari pada tidak dapat uang mending jual murah. Kalau nunggu besok pasti buruk, tidak laku,” pungkasnya.(**)


