SLAWI, smpantura – Ratusan pelayat mengantarkan jenazah Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal, A Firdaus Assyairozi ke peristirahatan terakhir di makam keluarga Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Sabtu (5/10/2024) pukul 15.00 WIB.
Suasana duka menyelimuti keluarga Ketua DPC PKB Kabupaten Tegal, Mas Idos. Sejak dikabarkan meninggal dunia, kediaman Mas Idos di Desa Lebaksiu Lor, Kecamatan Lebaksiu, keluarga dan kerabat lainnya, mulai dipadati pelayat. Beberapa tokoh Kabupaten Tegal juga datang melayat, seperti Kapolres Tegal AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, Mantan Bupati Tegal Hj Umi Azizah, sejumlah anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tegal, ketua parpol di Kabupaten Tegal, dan sahabat-sahabat Mas Idos.
Sekitar pukul 15.00 WIB, jenazah Mantan Ketua DPRD Kabupaten Tegal periode 2014-2019 itu, dibawa ke makan keluarga di Desa Kajen, Kecamatan Lebaksiu, dengan berjalan kaki sekitar 100 meter. Jenazah disholati di Masjid Kajen yang kemudian dimakamkan di makan keluarga yang berada di depan masjid tersebut.
Perwakilan keluarga almarhum, Habib Sholeh Al Athos menyampaikan permintaan maaf untuk Mas Idos yang mungkin selama bergaul, baik secara sengaja atau tidak sengaja menyinggung perasaan.
“Jika masih ada sangkut paut utang piutang, silahkan menghubungi keluarga,” katanya.
Plt Ketua PCNU Kabupaten Tegal, Khozi’in dalam sambutannya mengintruksikan untuk jajaran di bawahnya menggelar sholat ghoib dan tahlil untuk meninggalnya pejuang ulama tersebut. Selama ini, PCNU dan PKB selalu bersinergi dalam segala hal untuk kemaslahatan umat.
“Selama ini, Mas Idos selalu memperhatikan para ulama,” katanya.
Direktur RSUD Dr Soeselo Slawi, dr Guntur M Taqwin menuturkan, pihaknya dikabari keluarga setelah almarhum tidak sadarkan diri. Sebelumnya, keluarga Mas Idos yang merupakan dokter juga telah melakukan tindakan media. Namun, belum ada respon baik, sehingga di bawa ke RSUD Dr Soeselo.
“Selama perjalanan juga dilakukan tindakan, tapi belum juga sadarkan diri. Almarhum juga dilakukan penanganan di UGD, namun Alloh SWT berkehendak lain,” ujarnya.
Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Tegal, A Jafar yang mendapatkan informasi dari keluarganya, menceritakan kronologi Mas Idos sebelum meninggal dunia. Diceritakan, Mas Idos sebelum kejadian terjatuh sudah sempat wudlu untuk menjalani sholat dhuhur. Saat duduk di bibir tempat tidur, dan takbir pertama untuk memulai sholat, tiba-tiba terjatuh ke belakang ke kasur.
“Setelah jatuh ke kasur, Mas Idos tidak sadarkan diri,” terangnya.
Prosesi pemakaman berjalan lancar walaupun sempat diguyur hujan. Namun, karena lokasi makan keluarga yang tertutup atap, sehingga jenazah tetap dikebumikan. (**)