TEGAL, smpantura.news – Sebanyak 577 pesilat berlaga di kejuaraan pencak silat Wisanggeni Tegal Championship (WTC) I yang diselenggarakan IPSI Kota Tegal, di GOR Wisanggeni, 29-30 Juni 2024.
Ketua IPSI Kota Tegal, H Edy Suripno mengatakan, WTC I mempertandingkan kategori seni dan tanding untuk usia dini (SD), pra remaja (SMP), remaja (SMA) dan mahasiswa (dewasa atau umum).
Ajang tahunan tersebut digelar dalam rangka pembinaan dan menuangkan atlet silat atau atlet IPSI di Kota Bahari.
“Selain sebagai cabang olahraga, IPSI juga menjadi langkah strategis dalam mengembangkan budaya bangsa,” kata Edy Suripno, usai membuka WTC I, Sabtu (29/6).
Pria yang akrab disapa Mas Uyip ini berharap, ikon-ikon pengembangan budaya tersebut dapat terus digalakkan, salah satunya melalui pencak silat.
Menurut Mas Uyip, pembibitan atlet itu menjadi strategis, apabila disadari bersama bahwa kita ingin mengembangkan budaya itu di kehidupan kita.
“Artinya, pencak silat ini harapannya bisa mendunia,” jelasnya.
Ditegaskan mas Uyip, IPSI Kota Tegal terus berkomitmen untuk mendisiplinkan turnamen dan pelatihan, yang dapat menghasilkan atlet silat berbakat seperti Atifa Fismawati.
Adapun tantangan terbesar cabang olahraga di Kota Tegal saat ini adalah fasilitas. Sebab, jika seluruh cabor sepakat untuk mengembangkan olahraga, maka perlu ada fasilitasi yang memadai.
“Hampir seluruh cabor fasilitasnya seadanya saja. Maka kami berharap pemerintahan ke depan dapat memiliki program prioritas untuk mengembangkan olahraga,” harapnya.
Dengan adanya pemenuhan fasilitas dan sarpras, maka pada saat pembinaan maupun pembekalan kepada atlet di seluruh cabor dapat lebih fokus, termasuk pencak silat di dalamnya.
“Kalau olahraga kontak bodi itu ada di Kecamatan Tegal Selatan. Harapannya, di sana bisa dibuat lapangan yang dimanfaatkan untuk latihan rutin dan permanen,” pungkasnya.
Ditambahkan Mas Uyip, meski fasilitas dan sarpras belum terpenuhi, pihaknya mengaku tetap semangat dan akan berupaya untuk mewujudkan pemenuhan sarpras tersebut. (T03-Red)