SLAWI, smpantura – Perhutani KPH Pekalongan Barat bersama Forkompinda Kabupaten Tegal, stakeholder dan relawan peduli lingkungan dan hutan lindung melakukan penanaman bersama dalam rangka penyulaman tanaman kedua, yang ditanam tahun 2023 di lereng Gunung Slamet Dukuh Sawangan Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal, Rabu (6/11/2024).
Penyulaman tanaman dilakukan oleh ratusan peserta di petak 48E Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Guci Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Bumijawa Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Barat.
Penyulaman tanaman dilakukan untuk pemeliharaan dan pengisian tanaman di lahan hutan sebagai upaya merehabilitasi hutan lindung yang rusak dan mengantisipasi terjadinya bencana serta melindungi kawasan hutan.
Administratur/Kepala KPH Pekalongan Barat Prasetyo Lukito menjelaskan, pemeliharaan dan penyulaman tanaman secara intens perlu dilakukan agar upaya penanaman tanaman di hutan lindung berhasil.
“Merehabilitasi hutan lindung ini butuh kepedulian dan sinergitas berbagai pihak,” tutur Prasetyo.
Diharapkan, reboisasi yang dilakukan, bukan hanya memberikan manfaat bagi ekologi di sekitar hutan lindung atau hulu, namun sampai daerah hilir.
Untuk kegiatan penyulaman di lokasi petak 48E, Perhutani Pekalongan Barat menyiapkan bibit tanaman sebanyak 600 plc untuk ditanam di lahan seluas 10 hektar. Bibit tanaman meliputi selang, klepu, gringging, baros, dempul, pasang dan juga ada lokal anggrung dan menyere.
Prasetyo menambahkan bahwa disamping melakukan pemeliharaan di hutan lindung, pada tahun 2024 ini KPH Pekalongan Barat juga melakukan kegiatan tanaman rutin (reboisasi di hutan) di wilayah Kabupaten Tegal yang tersebar di Kecamatan Bumijawa, Bojong, Balapulang dan Kecamatan Jatinegara.
“Kami merencanakan penanaman seluas 287,7 hektar dengan kebutuhan bibit sampai 136.781 plc,” sebutnya.
Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Asisten II Sekda Pemkab Tegal Joko Kurnianto menyampaikan apresiasi dilaksanakan kegiatan tersebut.
” Kami apresiasi sebesar-besarnya dan terima kasih kepada KPH Pekalongan Barat, nantinya sangat bermanfaat bagi Kabupaten Tegal, tidak hanya di Kecamatan Bumijawa saja tapi manfaatnya sampai ke hilir seperti Kecamatan Lebaksiu, Slawi, Adiwerna sampai ke Kota Tegal karena aliran sungai dari Gunung Slamet sampai ke Pantai Jawa,” tuturnya.
Ia juga berpesan kepasa semua stakeholder dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan memelihara hutan lindung ini agar kembali kepada fungsinya dan bisa bermanfaat untuk kehidupan.