“Kami berkomitmen untuk UMKM yang ada di Kabupaten Tegal agar mereka mendapatkan literasi bisnis dari mulai fundamental, meliputi legalitas, packaging, dan setelah ini akan diajarkan tentang pemasaran produk melalui digital,” kata Bagas.
Dari total 200 UMKM, kata Bagas, nantinya akan di kurasi sebesar 30 persen dan akan diikutsertakan ke dalam kegiatan Sampoerna Enterpreneur Training Center.
“Prosesnya kurang lebih satu bulan, nantinya produk-produk mereka akan kami dorong untuk naik kelas dari mulai upgrade packaging, financial hingga pengelolaan SDM,” tuturnya.
Ia menambahkan, program ini tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas produk dan pemasaran, tetapi juga memastikan bahwa pelaku UMKM memahami pentingnya legalitas usaha, seperti perizinan halal dan Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), yang sangat krusial untuk keberlanjutan bisnis.
“Dengan sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan pelaku UMKM, diharapkan Kabupaten Tegal dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan UMKM yang berkelanjutan,” pungkasnya.