Slawi  

Ratusan Warga Ikut Larung Kepala Kerbau ke Tengah Waduk Cacaban

“Ritual larung sesaji kepala kerbau yang kita saksikan hari ini mencerminkan keharmonisan yang indah antara manusia dan alam, sekaligus menjadi simbol nyata dari semangat gotong royong dan kearifan lokal yang mengakar kuat dalam jiwa masyarakat Tegal,”tuturnya.

Menurut Kholid, tradisi seperti ini sangat penting untuk terus dilestarikan karena merupakan bagian dari identitas dan jati diri sebagai bangsa yang berbudaya.

Dalam konteks pengembangan pariwisata, pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi masyarakat sekitar destinasi wisata sejalan dengan upaya menjaga Sapta Pesona wisata, yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah, dan berkesan.

Menurut Kholid, sedekah waduk juga menjadi media promosi wisata berbasis budaya yang sangat efektif untuk memperkuat daya tarik Waduk Cacaban sebagai salah satu destinasi unggulan Kabupaten Tegal.

Ketua Panitia Sedekah Waduk Cacaban 2025, Akhmad Akhsinudin dari Pokdarwis Tirta Wijayakusuma, menyampaikan bahwa masyarakat sekitar Waduk Cacaban, di antaranya dari Desa Penujah, Karanganyar, Padasari, Wotgalih, dan Capar menyelenggarakan kegiatan tersebut dengan dukungan dari Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Porapar) Kabupaten Tegal.

BACA JUGA :  Target PKB Kabupaten Tegal Cetak Hattrick di Pemilu 2024

Sementara itu, Kepala Dinas Porapar Akhmad Uwes Qoroni menuturkan, Sedekah Waduk Cacaban mengusung tema Gemah Ripah Loh Jinawi, Tata Titi Tentrem Kerta Rahrja yang berarti suatu daerah yang subur, makmur, aman,tertib,tentram dan sejahtera sesuai harapan masyarakat yaitu tumbuhnya semangat gotong rotong, kebersamaan, dan harapan mencapai kehidupan yang lebih baik,sesuai harapan Tegal Luwih Apik.

Uwes menuturkan bahwa rangkaian Sedekah Waduk Cacaban berlangsung selama dua hari. Kegiatan dimulai pada Rabu (23/7/2025) dengan istighosah. Pada Kamis (24/7/2025), rangkaian dilanjutkan dengan upacara adat larung sesaji di Dermaga Waduk Cacaban yang kemudian diteruskan dengan prosesi larung kepala kerbau. (**)

error: