Selanjutnya dari sektor perdagangan dan reparasi Rp74 miliar, hotel dan restoran Rp30miliar, industri tekstil Rp28 miliar. Selain itu dari sektor perumahan , kawasan industri dan perkantoran Rp26 miiar dan konstruksi Rp5 miliar.
Kosim membeberkan, realisasi investasi triwulan II Kabupaten Tegal tahun 2025 berasal dari 10 negara. Diantaranya, Indonesia Rp629.644.201.549, Hongkong Rp 233.171.146.192, Taiwan Rp 81.987.500.000, Korea Selatan Rp 37.493.022.807, Samoa Barat Rp31.558.894.180.
Kemudian dari Kepulauan Viriginia Rp19.550.000.000, Singapura Rp5.446.724.713,Belgia Rp2.361.685.294, Republik Rakyat Tiongkok Rp2.090.250.000 dan Jepang Rp5.371.700.
Sementara itu, realisasi investasi semester I tahun 2025 di Kabupaten Tegal telah mencapai Rp 2.156.196.310.212 atau 61,61 persen dari target investasi sebesar Rp 3,5 triliun. Diantaranya dari PMDN sebesar Rp1.575.119.924.485 dan PMA sebesar Rp581.076.385.788.
Realisasi investasi di Kabupaten Tegal, kata Kosim terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan selalu melampauai target yang ditetapkan.
Pada tahun 2021 dari target investasi Rp960 miliar dapat terealisasi Rp1.652.641.501.031. Tahun 2022 target Rp1,3 triliun dapat terealisasi Rp1.875.948.067.858. Kemudian tahun 2023 dari target Rp1,6 triliun terealsiasi sebesar Rp2.039.567.349.238 dan pada tahun 2024 dari target Rp 2,6 triliun terealisasi Rp3.659.689.886.236.
Peningkatana realisasi investasi, lanjut Kosim didukung adanya perusahaan baru seperti Adonia yang ada di Warureja, PT Wahna Gula Tama di Warureja dan PT Amarilia.
Pada saat periode pelaporan ( 1 Juli – 12 Juli 2025) , pihaknya juga mengundang dan memberi fasilitasi Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) kepada pelaku usaha. Setiap hari 20 pelaku usaha selama seminggu. Selain itu, juga menggencarkan sosialisasi melalui media sosial tentang infografis pelaporan LKPM. (**)