SLAWI, smpantura – Bencana banjir di Desa Prupuk Utara, Kecamatan Margasari, menggugah kepedulian banyak pihak memberikan bantuan kepada warga terdampak. Salah satunya dari pengurus dan anggota Realestat Indonesia (REI) Komisariat Tegal Raya.
Pada Selasa (27/2/2024), perwakilan anggota REI datang ke Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal, untuk menyerahkan bantuan berupa mi instan sebanyak 30 dus dan beras 100 kilogram.
Bantuan diterima oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah.
Ketua REI Komisariat Tegal, H Kasriyanto menuturkan, bantuan tersebut merupakan sumbangan dari anggota REI yang peduli pada warga yang mengalami musibah.
“Meskipun tidak banyak, semoga menjadi contoh bagi yang lain, sehingga saudara-saudara kita yang sedang terkena musibah, bisa terhibur hatinya dan bisa merasakan sedikit kegembiraan karena ada simpati dan empati dari anggota REI Komisariat Tegal Raya,” sebutnya.
Pengusaha perumahan yang akrab disapa Anto ini menambahkan, bantuan juga akan diberikan kepada warga di Kabupaten Brebes yang juga mengalami musibah banjir. Terlebih, banjir di Brebes lebih luas dan lebih parah dampaknya.
Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal, Elliya Hidayah menyampaikan terima kasih kepada REI Komisariat Tegal Raya, yang telah memberikan bantuan makanan bagi warga Prupuk Utara yang terdampak banjir.
Elliya menuturkan, banjir di Prupuk Utara disebabkan oleh meluapnya Sungai Pemali yang melimpas ke permukiman warga pada Minggu (25/2/2024).
Dari hasil assessment yang dilakukan, banjir terjadi di wilayah RT 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7/ RW 3 Prupuk Utara. Banjir berkedalaman 50 sampai 300 sentimeter.
“Total ada 214 rumah, satu rumah kost, satu masjid, tiga mushola dan dua madrasah yang terdampak banjir,” terang Elliya.
Meski tidak mengakibatkan korban jiwa, banjir mengakibatkan kerusakan pada rumah tangga seperti kasur, barang elektronik televisi, lemari es, mesin cuci, sepeda motor, alat sekolah dan ada empat kambing mati.
Menurut Elliya, saat ini bantuan yang mendesak dan dibutuhkan warga adalah kasur pakaian pantas pakai dan peralatan dapur.
“Kalau satu rumah, diasumsikan mendapat tiga kasur maka untul 214 rumah, kebutuhannya 642 kasur,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan Camat Margasari, Erlin Trisnawati. Menurutnya, kebutuhan kasur sangat mendesak. Sebab, kasur milik warga hanyut oleh banjir.
“Kami mengharap bantuan dari masyarakat untuk.meringankan warga Prupuk Utara,” ujarnya. (T04- Red)