Slawi  

Relawan Peduli Bencana Dilatih Budidaya Tanaman Kopi 

SLAWI, smpantura– Sejumlah relawan peduli bencana mendapat pelatihan budidaya tanaman kopi di bawah tegakan hutan pinus. Pelatihan ini dilaksanakan pada acara sosialisasi pemulihan ekonomi produktif pasca bencana dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemandirian para relawan peduli bencana Kabupaten Tegal.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal bekerjasama dengan Perhutani KPH Pekalongan Barat di Balai Desa Rembul, Kecamatan Bojong,Kabupaten Tegal belum lama ini.

Para relamwan mendapat elatihan budidaya tanaman kopi dari Kepala Sub Seksi Kemitraan Produktif Perhutani KPH Pekalongan Barat Mohammad Saefulloh dan praktisi budidaya kopi, Gunawan.

Saefullloh menjelaskan beberapa kopi bisa tumbuh di antara tegakan hutan, dengan pola agroforestry, kelestarian hutan akan terkaga dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat karena dpat memanfaatkan hutan kososng di antara tegakan hutan.

Manfaat lain, memberikan dampak positif terhadap lingkungan antara lain menjaga konservasi tanah dan air, iklim mikro dan meningkatkan serapan karbon.

Dalam pelatihan tersebut, para relawan peduli bencana dilatih teknik budidaya tanaman kopi, mulai dari pemilihan bahan tanam kopi unggulan, pemeliharaan, pemangkasan tanaman dan pemberian naungan, pengendalian hama dan gula, pemupukan yang seimbang m pemanenan hingga pengolahan pasca panen.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tegal Elliya Hidayah menyampaikan, berdasarkan kondisi tutupan lahan di wilayah Gunung Slamet saat ini banyak lahan=lahan yang dulunya merupakan tegakan hutan dan menjadi lahan-lahan yang digunakan oleh masyarakat untuk budidaya pertanian semusim seperti tanaman sayur .

BACA JUGA :  Diduga Gunakan Uang DD Rp 306 Juta, Kades Kreman Didemo Warga

Kondisi ini menyebabkan banyak lahan yang terbuka sehingga manakala musim hujan tidak ada tegakan penahan lajunya air hujan. Hal ini menyebabkan air hujan langsung membawa material-material yang mengalir di Sungai Gung. Derasnya air sungai ini menyebabkan beberapa wilayah bawah seperti Kecamatan Adiwerna , Suradadi mengalami banjir.

Elliya menyebutkan, pelatihan yang dikhususkan untuk para relawan yang ada di sekitar wilayah penyangga Gunung Slamet ini bertujuan meningkatkan atau memberi bekal pengetahuan dalam budidaya tanaman kopi sampai ke pengolahan dan pemasarannya,

“Harapannya tiga atau empat tahun ke depan para relawan yang ikut pelatihan ini bisa menjadi pionir pembudidaya kopo di wilayah masing-masing. Tentunya bekerja sama dengan Perhutani KPH Pekalongan Barat slaku pemangku wilayah kawasan hutan yang ada di wilayah gunung keramat ini,”harap Elliya Hidayah.

Administratur / KKPH Pekalongan Barat Prasetyo Lukito melalui Wakil Administratur Oktavian Dwi Maulana mengatakan bahwa Perhutani selalu bersinergi dengan pihak eksternal baik BPBD, instansi dan dinas terkait lainnya serta kelompok masyarakat. Partisipasi dan peran aktif salah satunya dengan mengirimkan nara sumber pada acara tersebut, dengan materi Peluang Pemanfaatan Lahan Kawasan Hutan Untuk Budidaya Tanaman Kopi dibawah Tegakan Hutan. (T04_Red)

error: