Slawi  

Relawan SAR Bumijawa Butuh Alat Penanganan Bencana

SLAWI, smpantura – Relawan Search And Rescue (SAR) Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal berharap adanya sarana untuk penanganan bencana.

Terlebih, kecamatan itu dicap sebagai zona merah bencana, yang tiap musim hujan terjadi bencana longsor dan angin puting beliung.

Ketua Relawan SAR Bumijawa, Abdul Khayi mengatakan, relawan SAR Bumijawa, yang berjumlah sekitar 60 orang, secara sukarela karena panggilan jiwa, mau bergabung dengan Tim SAR Bumijawa.

Mereka tidak dibayar dan selalu siap dipanggil saat dibutuhkan. Sayangnya, pihaknya terkendala alat rescue untuk penanganan bencana.

“Selama ini, kami menggunakan alat seadanya dengan meminjam ke warga sekitar bencana,” kata Khayi yang sempat menjabat Kades Cempaka, Kecamatan Bumijawa itu.

Lebih lanjut dikatakan, jika bencana berada jauh dari pemukiman warga, seperti kebakaran hutan, relawan hanya mengandalkan alat yang ada di alam. Walaupun dengan alat seadanya, namun para relawan tetap bersemangat untuk penanganan bencana.

“Mereka tidak dibayar, tapi tetap semangat. Kami berharap ada bantuan alat rescue,” harapnya.

Tak hanya peralatan penanganan bencana, kata dia, perlengkapan perlindungan diri juga sangat dibutuhkan. Mengingat, relawan ini hanya berbekal semangat dan teknik rescue sederhana.

Hal itu membutuhkan alat perlindungan diri, agar tidak menjadi korban tambahan saat melakukan penanganan bencana.

“Alat perlindungan diri seperti helm, rompi, sepatu, masker dan lainnya,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, menjelang musim penghujan yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun, Kecamatan Bumijawa rawan tanah longsor dan angin puting beliung.

BACA JUGA :  Pengadaan Barang dan Jasa Paling Rawan Dikorupsi

Selama ini, untuk alat yang digunakan untuk membersihkan pohon yang tumbang dengan menggunakan golok. Namun, butuh waktu lama agar lokasi bencana longsor atau puting beliung bisa tertangani.

“Makanya, kami butuh gergaji mesin agar cepat membersihkan pohon-pohon yang tumbang. Selain itu, skop atau alat untuk membersihkan lumpur,” terang Khayi.

Khayi juga berharap, adanya bantuan alat komunikasi berupa HT, karena wilayah Bumijawa juga kesulitan sinyal seluler. Terlebih saat masuk hutan, sangat dibutuhkan HT untuk koordinasi antar relawan. Selain itu, juga butuh tali karmentel dan alat vertical rescue untuk evakuasi korban tenggelam di sumur.

“Butuh juga tandu, webing, pursik, carabiner, dan perlengkapan lainya, seperti cangkul, golok, sabit, dan linggis. Kalau bisa berharap ada juga uang operasional untuk kegiatan penanganan bencana,” bebernya.

Camat Bumijawa, Dermawan membenarkan kebutuhan Tim Relawan SAR Bumijawa. Pihaknya akan menyampaikan kebutuhan peralatan tersebut kepada dinas terkait. Selain itu, juga akan diusulkan untuk mendapatkan bantuan dari CSR.

“Kami kasih, kepada para relawan karena mereka secara sukarela sudah membantu penanganan bencana. Semoga apa yang dibutuhkan bisa segera dipenuhi,” pungkasnya.

(T05-Red)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

error: