Di sisi lain, penyelenggara juga berharap, dengan adanya pemerah tersebut maka para pengunjung dan masyarakat dapat meniru budi pekerti Nabi Muhammad SAW, sebagaimana terkandung dalam Surat Al-Qalam ayat 4.
“Wa innaka la ‘ala huluqil adhiem, yang artinya Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung,” kata Edi.
Dijelaskan Edi, setiap hari pameran dibagi menjadi tiga sesi, yakni sesi pertama dimulai pada pukul 08.30-10.00 WIB, sesi kedua pukul 10.00-11.30 WIB dan sesi ketiga pukul 13.00-14.00 WIB.
Dari pantauan, pameran tersebut menampilkan benda-benda bersejarah seperti pedang para sahabat yang dipakai pada peperangan, baju dan tameng perang Rasulullah, imamah, qirbah tempat air minum yang terbuat dari kulit sapi, sandal, cincin hingga rambut Rasulullah.
Tidak ketinggalan, panitia juga menyuguhkan sejarah-sejarah di Kota Mekkah dan Madinah, serta memajang replika Hajar Aswad, pintu Ka’bah berikut replika Ka’bah dan makam Ibrahim. (**)