Menurutnya, delapan dekade Jawa Tengah merupakan kebanggaan bersama. Jawa Tengah memiliki pondasi kerukunan dan kebersamaan yang di dalamnya terdapat kekompakan. Kekompakan itulah yang digunakan untuk bersama membangun Jawa Tengah.
“Di situ ada kebersamaan, ada toleransi. Ibaratnya, senang sama dipikul, berat sama dipukul, susah bersama-sama. Itulah nafasnya Jawa Tengah, kebersamaan,” ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakan, dalam membangun Jawa Tengah tidak hanya berupa pembangunan fisik tetapi juga pembangunan non fisik. Hari ini yang sedang dilakukan adalah membangun dengan cara berselawat. Di mana selama ini sudah menjadi tradisi di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Dengan cara berselawat, secara psikis kita akan mendoakan Jawa Tengah nanti tidak hanya fisik kita bangun, tetapi batinnya juga kita bangun. Selawat itu, kita lakukan saat hari besar kenegaraan, agama, dan menjadi tradisi di seluruh kabupaten/kota. Saya yakin dan percaya kemakmuran di tempat kita akan kita laksanakan bersama-sama,” katanya.
Selain Jateng Bersholawat, Batang juga menjadi tempat upacara Peringatan Hari Jadi ke-80. Tepatnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau akrab disebut KITB pada Selasa pagi, 19 Agustus 2025. Beberapa kegiatan lain juga dilaksanakan di Kabupaten Batang dalam rangka peringatan Hari Jadi Ke-80 Provinsi Jawa Tengah tersebut. (**)