Tegal  

Ribuan Kader PDI Perjuangan Antar Mas Uyip Daftar Bakal Calon Wali Kota Tegal

TEGAL, smpantura – Ribuan kader dan simpatisan PDI Perjuangan Kota Tegal, mengantar Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tegal, H. Edy Suripno, untuk mengambil formulir pendaftaran bakal calon wali kota Tegal, di Kantor DPC PDI setempat, Senin (20/5).

Ribuan massa yang mengenakan atribut serba merah, mengantar Mas Uyip (sapaan akrab Edy Suripno), dengan berkonvoi dari Gedung DPRD setempat, menuju pusat Kota Bahari dan berakhir di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Tegal, Jalan Setiabudi, Kecamatan Tegal Timur.

Kehadiran Mas Uyip, disambut Desk Pilkada dan sejumlah anggota struktural partai, dengan pekikan salam kemerdekaan dengan tangan terbuka, seraya meneteskan air mata.

Ketua Desk Pilkada PDI Perjuangan Kota Tegal, Kusnendro mengatakan, pengambilan formulir pendaftaran bakal calon wali kota yang dilakukan Mas Uyip, dengan pengawalan ribuan kader dan simpatisan, menunjukkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas PDI Perjuangan.

“Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Mas Uyip menunjukkan semangat gotong royong untuk kebangkitan masyarakat,” ungkap Kusnendro.

Dalam momentum itu, Kusnendro juga menyatakan kerinduan akan sosok kader terbaik dari PDI Perjuangan, untuk bisa kembali memimpin Kota Bahari.

Untuk itu, dia berharap kepada seluruh kader dan simpatisan partai berlambang banteng hitam bermoncong putih, agar bisa bersama-sama bergotong royong mengiringi langkah Mas Uyip.

BACA JUGA :  PKS Tegal Tekankan Komitmen Perkokoh Soliditas dan Kontribusi untuk Rakyat

Melalui orasinya, Mas Uyip menyebut bahwa dengan semangat gotong royong, pihaknya ingin mengajak seluruh kader PDI Perjuangan, untuk melindungi, menjaga dan menyejahterakan masyarakat, dengan memenangkan Pilkada serentak 2024 Kota Tegal.

Banteng Loreng Binoncengan
Menurut Uyip, jika ikhtiarnya menuju Pilkada mendapat rida dari Allah SWT, maka dia telah menyiapkan nama tim pemenangannya dengan ‘Tim Kampanye Banteng Loreng Binoncengan’.

Falsafah lokal Tegal ini digambarkan dengan anak kecil dengan banteng, yang akan diterkam oleh macan. Namun, yang dapat mengendalikan banteng itu hanyalan anak kecil.

“Anak kecil ini adalah simbol rakyat, yang harus kita lindungi dari terkaman. Sedangkan macan itu, adalah simbol kekuasaan atau raja rimba yang akan mencaplok rakyat itu sendiri. Oleh karenanya, rakyat telah percaya kepada banteng dan ini saatnya banteng-banteng melindungi masyarakat,” tegasnya.

Falsafah tersebut, sambung Uyip, juga dikenal oleh para leluhur Tegal, bahwa jika kita berani maka kita tidak perlu takut (Dong wani aja wedi-wedi).

Menurutnya, jika kemudian orang-orang menyebut suara orang Kota Tegal gampang dibeli, maka sudah saatnya para kader dan masyarakat bersiasat.

“Jika mereka bersiasat membagikan uang untuk membeli suara wong Tegal, maka rakyatpun akan bersiasat dengan menerima uangnya, namun tidak memilih orangnya,” tegas Uyip. (T03_Red)

error: