Dari pantauan di lapangan, produk yang dipamerkan di SPOT ada banyak dan sangat variatif jenisnya. Kemasannya juga sudah bagus dan kekinian. Diantaranya produk dari peserta Program Wirausaha Pemuda Kabupaten Tegal seperti produk kriya dan keripik. Harga produk yang dipamerkan mulai Rp 10.000 hingga jutaan rupiah.
Untuk bisa masuk ke SPOT dan Selter, produk UMKM harus sudah memiliki izin, bahkan untuk produk makanan diharapkan sudah memiliki sertifikat diantaranya PIRT, makanan olahan harus memiliki SLHS, dan makanan siap saji harus memiliki sertifikat halal.
Bagi produk yang belum memiliki perizinan, maka akan difasilitasi karena pada acara tersebut juga disediakan layanan perizinan dan konsultasi kemasan.
” Khusus untuk hari ini ada layanan izin lengkap yang kami buka jam 4 sore. Ada layanan perizinan, sertifikasi produk, kemudian konsultasi kemasan. Di luar produk juga ada layanan adminduk dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil,” ungkapnya.
Terkait launching produk ekspor, Rudy menuturkan, CV Paku Aji dikenal sebagai pembuat produk olahan kayu. Produksi barang dilakukan di LIK Takaru , Dampyak, Kecamatan Kramat.
Secara rutin perusahaan tersebut telah rutin mengekspor produk- produk yang terbuat dari kayu seperti Meranti dan Nangka.
” Launching malam ini untuk ekspor ke Korea , produknya mebelair yang masih dalam bentuk part atau knockdown.Kemungkinan besar disana dirakit kemudian menjadi produk mebelair jadi dan dipasarkan disana,” terangnya.
Ada juga yang berbentuk kayu dowel atau kayu bulat dengan diameter 5 sampai 6 sentimeter dan panjang 80 sampai 100 sentimeter.
” Ini kelebihan CV Paku Aji bisa mencari peluang, tidak harus produk jadi. Nilai kursnya hampir Rp.400 juta sekali pengiriman. Setahun hampir 12 kali pengiriman,” terang Rudy.