Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Winarto menuturkan, kegiatan hari itu memiliki makna yang sangat istimewa.
Menurutnya, membatik bukan hanya sekadar keterampilan membuat kain, tetapi juga sebuah karya budaya, warisan luhur bangsa yang telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 2009.
“Batik adalah identitas bangsa, kebanggaan kita bersama, sekaligus media untuk menanamkan nilai cinta tanah air kepada generasi penerus, sejak usia dini,” sebutnya.
Kegiatan “Ayok Membatik” ini, tidak hanya melatih kreativitas anak-anak, tetapi juga memperkuat karakter, menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal, serta mengenalkan pada mereka betapa kayanya warisan budaya bangsa.
Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, tidak hanya sebagai kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi bagian dari proses pendidikan karakter anak-anak, sehingga di masa depan akan lahir generasi Kabupaten Tegal yang cerdas, kreatif, berakhlak mulia, dan bangga dengan budaya bangsanya sendiri.(**)
