Pengembalian tujuh fosil diserahkan oleh Ketua Desan Kebudayaan Daerah Kanupaten Tegal Ki Firman Haryo Susilo kepada Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid. Tujuh fosil yang disimpan dalam empat wadah berbeda itu satu per satu diterima Wakil Bupati.
Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid dalam samhutannya mewakili Bupati Tegal menyampaikan, acara kirab ini sebagai perayaan budaya, sekaligus sebagai momentum untuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur warisan leluhur, yang tersimpan di Museum Semedo sebagai pusat koleksi batik dan artefak budaya Kabupaten Tegal.
Kirab ini juga mengajak masyarakat untuk turut serta dalam melestarikan identitas budaya yang menjadi kekuatan utama dalam membangun masa depan Kabupaten Tegal.
Ahmad Kholid menuturkan, Museum Situs Semedo merupakan salah satu pusat pelestarian peninggalan prasejarah di Indonesia, khususnya di wilayah Kabupaten Tegal. Di dalamnya tersimpan fosil manusia purba, fauna, serta artefak budaya yang memiliki nilai sejarah tinggi dan menjadi saksi perjalanan panjang peradaban.
Namun, kekayaan budaya dan situs purbakala tersebut menghadapi tantangan yang tidak kecil seperti minimnya pemahaman masyarakat terhadap keberadaan situs ini, termasuk kurangnya perhatian dari generasi muda kita sehingga sangat rentan terhadap ancaman perubahan jaman yang sudah memasuki era digital.
Generasi milenial, generasi Z, maupun generasi alpha cenderung lebih tertarik pada budaya populer global melalui media sosial, yang dapat mengurangi minat terhadap tradisi lokal seperti batik dan kirab budaya.
Data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS 2022 menunjukkan bahwa hanya 45% generasi milenial di Indonesia yang aktif terlibat dalam kegiatan budaya tradisional, dibandingkan dengan 65% generasi sebelumnya. Sementara itu di Kabupaten Tegal, survei Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada 2023 mengungkapkan bahwa 52% generasi muda (usia 20-40 tahun) lebih memilih hiburan digital dari pada acara budaya lokal, yang berpotensi melemahkan ekonomi kreatif berbasis budaya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah gerakan nyata untuk menjaga, merawat, dan memperkenalkan kembali nilai penting warisan budaya ini.


